Apa arti nama ‘Allah yang Perkasa”? Dalam bahasa Ibrani, nama itu adalah kata majemuk El Gibbor. Kedua bagiannya memiliki arti penting yang perlu dipahami.

“Allah”. Kata pertama adalah El, bentuk tunggal dari Elohim. Dalam Perjanjian Lama, kata itu mengacu kepada satu-satunya Allah sejati. Yesus yang berjalan di atas air, yang dengan sukarela mati bagi dosa-dosa kita, lalu bangkit secara jasmani dari kematian adalah Dia yang juga berkata, “Sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada” (Yohanes 8:58).

“Perkasa”. Kata kedua dari nama tersebut adalah Gibbor, yang artinya “kekuatan, kuasa, pahlawan.” Dunia mendefinisikan seorang pahlawan berdasarkan kecakapan fisik, bakat, atau kekayaan, tapi Alkitab menyatakan bahwa satu-satunya yang layak disebut “pahlawan” adalah Dia yang keperkasaannya tidak tertandingi. Karena Mesias adalah Allah, Dia memiliki kuasa Allah–tetapi yang menakjubkan adalah bahwa Mesias bukan sekadar memiliki kuasa Allah, tetapi Dia sendiri adalah Allah yang berkuasa!

Apakah bukti bahwa Yesus Kristus adalah “Allah yang Perkasa”?

Melalui kehidupan yang sempurna, pengorbanan nyawa, dan kebangkitanNya, Yesus menunjukkan keperkasaan-Nya sebagai Allah. Kehadiran-Nya juga mengubah kehidupan orang-orang yang bersentuhan dengan-Nya seperti Nikodemus, ahli Taurat Yahudi (bandingkan Yohanes 3 dan Yohanes 19), murid-murid-Nya, Maria Magdalena, bahkan termasuk penganiaya gereja yang paling ditakuti, Saulus dari Tarsus (Kisah Para Rasul 9). Mereka dan ribuan orang lain di abad pertama percaya karena Yesus membuktikan diri-Nya sebagai El Gibbor dengan menunjukkan kuasa-Nya yang mengubah hidup. Sampai sekarang, bukti dari kuasa Kristus yang luar biasa masih berlimpah bagi orang yang menyadari kebutuhannya akan Juruselamat. Bagi mereka yang tidak mampu hidup memenuhi standar Allah, Rasul Yohanes menulis, “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya” (Yoh 1:12).

Yesus, Allah yang Perkasa sebelum kelahiran-Nya.

Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Kristus menunjukkan kuasa-Nya dengan menciptakan bumi sebelum inkarnasi-Nya ke dunia seperti yang tertulis dalam Yohanes 1:3. Perwujudan kuasa Kristus dalam penciptaan alam semesta membedakan-Nya dari manusia biasa. Hanya kekuatan Ilahi-lah yang dapat melakukannya.

Yesus, Allah yang Perkasa semasa hidup-Nya di dunia.

Yesus adalah Allah yang Perkasa, terbukti dari kuasa yang diperlihatkan-Nya atas alam (Lukas 5:1-11), atas penyakit (Matius 9:18-26), dan atas kematian (1 Korintus 15:1-19). Sepanjang hidup-Nya di dunia, Kristus menunjukkan kuasa ilahi-Nya lewat berbagai peristiwa yang menakjubkan dan tidak dapat dijelaskan oleh akal manusia. Karena itu jelaslah mengapa Paulus menyebut Yesus sebagai “Anak Allah yang berkuasa” (Roma 1:4) dan “Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah” (1 Korintus 1:24).

Arti penting nama “Nama Allah yang Perkasa” bagi orang percaya saat ini:

Yesus adalah sumber kemampuan kita. Dalam Kisah Para Rasul 1:8, Yesus berjanji mengirimkan kuasa Roh Kudus agar kita mampu menjadi wakil-Nya di dunia dan hidup berbeda di tengah dunia yang penuh dosa sebagai bukti kehadiran-Nya dalam kita.

Yesus adalah kekuatan kita. Dalam Filipi 4:13, Paulus menulis bahwa kita dapat menanggung segala perkara di dalam Yesus yang memberi kekuatan kepada kita. Bukan berarti selama di dunia kita akan terbebas dari masalah, namun dengan bersandar pada kekuatan-Nya, kita dapat bertahan dengan penuh kemenangan.

Yesus menjamin kekekalan kita. Petrus mengajarkan bahwa kita “dipelihara dalam kekuatan Allah” (1 Petrus 1:5). Ini sungguh jaminan yang luar biasa mengetahui bahwa kita aman bukan karena kemampuan kita berpegang kepada-Nya, melainkan karena kuasa-Nya yang memegang kita.