Dalam Yesaya 9:5, Mesias digambarkan sebagai Putera (“seorang putera telah diberikan untuk kita”) sekaligus Bapa (“nama-Nya disebutkan orang… Bapa yang Kekal”). Kata “bapa” dalam bahasa Ibrani digunakan secara simbolis sebagai ungkapan untuk “pemilik”, artinya Dia menjadi anak melalui kelahiran-Nya, tetapi Dia adalah Bapa (dan pemilik) kekekalan. Hal itu mengungkapkan beberapa aspek dari karakter-Nya:

Dia pemilik kekekalan dan tinggal dalam keabadian.

“Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: ‘Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk’” (Yesaya 57:15).

Nama-Nya abadi. “Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia” (Mazmur 72:17).

Dia adalah pemelihara yang kekal. Yesus menyatakan diri-Nya sebagai “Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir” (Wahyu 21:6-7).

Dia kekal dalam segala hakikat dan perbuatan-Nya. Dua kebenaran penting tentang Mesias dari Allah dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru:

  • Dia sudah ada sebelum yang lain ada (Mazmur 90:2).
  • Dia ada dengan sendirinya (Keluaran 3).

Adakah bukti bahwa Yesus Kristus adalah “Bapa yang Kekal”?

  • Sifat-Nya konsisten dan tidak pernah berubah selamanya, “Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya” (Ibrani 13:8).
  • Sebutan-Nya dalam Perjanjian Baru, Alfa dan Omega (Wahyu 1:8), menggunakan huruf pertama (alfa) dan huruf terakhir (omega) abjad Yunani untuk melambangkan bahwa Kristus ada sebelum segala sesuatu dan akan melampaui segalanya.
  • Dia menyatakan bahwa penghakiman ilahi-Nya bersifat kekal (Matius 18:8).
  • Yohanes Pembaptis yang lahir sebelum Yesus mengakui kekekalan-Nya ketika berkata, “Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: ‘Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku” (Yohanes 1:30).

Arti penting dari nama “Bapa yang Kekal” bagi orang percaya saat ini:

Tidak seperti orangtua jasmani kita yang terbatas karena suatu saat akan mati, Kristus adalah Bapa yang kekal yang tidak akan meninggalkan kita:

  • Dia kuat menopang kita dengan “lengan-lengan yang kekal” (Ulangan 33:27).
  • Dia melayani dengan “penghiburan abadi” (2 Tesalonika 2:16).
  • Dia melakukan pekerjaan-Nya dengan “kuasa yang kekal” (1 Timotius 6:16).
  • Dia memerintah atas “Kerajaan kekal” (2 Petrus 1:11).
  • Dia selalu hadir dalam keberadaan-Nya yang kekal (Matius 28:20).
  • Dia memberikan hidup kekal kepada kita (Yohanes 14:19).
  • Dia dengan murah hati menyediakan kebutuhan mereka yang menyadari bahwa nilai-nilai kekal lebih penting dari segalanya (Matius 6:33).