Sukacita dan Keadilan
Pada suatu pelayanan di Asia, saya terlibat dalam dua percakapan yang sungguh membuka wawasan saya dalam rentang beberapa jam. Pertama, seorang pendeta menuturkan bagaimana selama sebelas tahun ia dipenjara, sebelum akhirnya dibebaskan, karena kasus pembunuhan yang tidak dilakukannya. Lalu, sekelompok keluarga menceritakan bagaimana mereka telah menghabiskan banyak uang untuk meloloskan diri dari penganiayaan di tanah air mereka. Namun, mereka justru dikhianati oleh orang yang mereka andalkan. Dan sekarang, setelah bertahun-tahun tinggal di pengungsian, mereka pun bertanya-tanya kapan mereka akan mendapatkan tempat tinggal yang tetap.
Kasih untuk Anak-Anak
Thomas Barnado belajar di sekolah medis Rumah Sakit London pada tahun 1865. Ia berangan-angan menjadi misionaris medis di Tiongkok. Barnado segera menyadari adanya kebutuhan mendesak di depan rumahnya sendiri—banyak anak tunawisma yang hidup dan mati di jalanan London. Barnado bertekad melakukan sesuatu untuk mengatasi keadaan yang mengenaskan itu. Dengan membangun perumahan bagi anak-anak miskin di ujung timur London, Barnado menyelamatkan 60.000 anak dari kemiskinan dan kematian. Teolog dan pendeta John Stott berkata, “Sekarang kita dapat menyebut Barnado sebagai santa pelindung anak-anak jalanan.”
Dihidupkan Kembali
Semasa muda, ayah saya pernah bepergian bersama sekelompok teman ke sebuah acara olahraga di luar kota. Tiba-tiba saja roda-roda mobil mereka tergelincir di jalanan yang basah terguyur hujan. Mereka mengalami kecelakaan yang mengenaskan. Salah seorang temannya lumpuh dan seorang teman lainnya tewas. Ayah saya sempat dinyatakan meninggal dunia dan dibawa ke kamar jenazah. Orangtuanya begitu terpukul mendengar kabar itu, dan mereka datang untuk mengenali jenazahnya. Namun, pada saat itu, ayah saya hidup kembali dari koma yang panjang. Perkabungan mereka pun berubah menjadi sukacita.
Sepercik Api
Pada suatu Minggu malam di bulan September, ketika sebagian besar orang sedang tidur, sepercik api tersulut di toko roti milik Thomas Farriner di Pudding Lane. Api dengan cepat merambat dari satu rumah ke rumah lain, dan London pun dilanda kebakaran besar pada tahun 1666. Lebih dari 70.000 orang kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran yang memusnahkan 80 persen wilayah kota itu. Begitu dahsyat kehancuran yang berasal dari sepercik api!
Melukis Potret
Galeri Potret Nasional di London, Inggris, menyimpan lukisan-lukisan bernilai tinggi dari naabad lampau, termasuk 166 gambar wajah Winston Churchill, 94 gambar William Shakespeare, dan 20 gambar George Washington. Saat melihat potret-potret kuno itu, kita mungkin bertanya-tanya: Apakah orang-orang tersebut memang mirip dengan gambar di lukisannya?
Akses Penuh
Beberapa tahun yang lalu, seorang teman mengundang saya untuk menemaninya menonton sebuah turnamen golf profesional. Karena itu pengalaman pertama saya, saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Ketika kami tiba, saya terkejut saat menerima suvenir, pamflet informasi, dan peta dari lapangan golf di sana. Namun yang paling menyenangkan adalah ketika kami memperoleh akses untuk masuk ke tenda VIP di belakang area lubang ke-18, dan di sana kami mendapatkan makanan gratis dan tempat duduk yang nyaman. Saya tidak mungkin dapat masuk ke tenda tamu itu dengan usaha saya sendiri. Kuncinya terletak pada teman saya, karena hanya lewat dirinya, saya memperoleh akses penuh.
Melihat Jauh ke Depan
Saya suka menatap langit biru yang bersih dari awan. Langit adalah salah satu mahakarya indah Pencipta kita, yang diberikan-Nya untuk kita nikmati. Para penerbang tentu sangat menyukai pemandangan langit seperti itu. Ada sejumlah istilah penerbangan yang mereka pakai dalam menggambarkan keadaan langit yang sempurna untuk terbang. Namun istilah favorit saya adalah, “Anda bisa melihat jauh ke depan.”
Aku Sudah Tahu Semuanya
Putra dan menantu kami pernah menghadapi kondisi darurat. Anak mereka, Cameron, menderita pneumonia dan bronkitis sehingga perlu segera dibawa ke rumah sakit. Mereka meminta bantuan kami untuk menjemput pulang putra mereka yang berumur lima tahun, Nathan, dari sekolahnya. Saya dan Marlene tentu saja senang melakukannya.
Juruselamat yang Kekal
Jeralean Talley meninggal dunia pada bulan Juni 2015 sebagai orang tertua di dunia pada usia 116 tahun. Pada tahun 1995, kota Yerusalem merayakan ulang tahunnya yang ke-3.000. Bagi seseorang, 116 tahun adalah usia lanjut, dan 3.000 tahun merupakan usia yang tua untuk sebuah kota. Namun, masih ada pepohonan yang jauh lebih tua dari semua itu. Sebuah pohon cemara di White Mountains, California, ditetapkan telah berusia lebih dari 4.800 tahun. Itu berarti lebih tua 800 tahun dari Abraham!