Bekerja Bersama Allah
Dalam kunjungannya ke Meksiko pada tahun 1962, Bill Ashe membantu memperbaiki pompa air tangan di sebuah panti asuhan. Lima belas tahun kemudian, karena digerakkan oleh keinginan yang kuat untuk melayani Allah dengan membantu menyediakan air bersih di desa-desa yang membutuhkan, Bill mendirikan sebuah organisasi nirlaba. Ia berkata, “Allah menyadarkan saya untuk ‘memanfaatkan waktu sebaik-baiknya’ dengan mencari orang-orang yang juga rindu menyediakan air bersih untuk kaum miskin di pedesaan.” Kemudian, setelah mengetahui adanya kebutuhan akan air bersih di berbagai tempat di dunia melalui permintaan ribuan pendeta dan penginjil di lebih dari 100 negara, Bill mengundang banyak orang untuk bergabung mengerjakan pelayanan ini.
Oleh Belas Kasihan Allah
Kemarahan saya menjadi-jadi ketika seorang wanita memfitnah, menyalahkan, dan menggosipkan saya. Saya ingin semua orang tahu apa yang telah ia lakukan—agar ia menderita seperti saya menderita akibat perlakuannya. Saya begitu benci kepadanya sampai-sampai kepala saya sakit. Namun, ketika saya mulai berdoa agar sakit kepala saya sembuh, Roh Kudus menegur saya. Bagaimana mungkin saya merencanakan balas dendam sementara saya juga memohon pertolongan Allah? Jika saya percaya Dia memperhatikan saya, mengapa saya tidak percaya bahwa Dia dapat mengatasi situasi saya saat itu? Karena menyadari bahwa orang yang terluka sering kali justru menyakiti orang lain, saya berdoa meminta Allah menolong saya agar dapat memaafkan wanita tersebut dan berusaha berdamai dengannya.
Terang di Tengah Kegelapan
Hujan badai yang dahsyat menyapu kota yang baru kami tinggali, hingga meninggalkan kelembaban tinggi dan langit yang gelap gulita. Malam hari itu, saya mengajak anjing kami, Callie, berjalan-jalan. Pikiran saya dibuat kalut oleh menggunungnya pergumulan yang harus dihadapi keluarga kami setelah pindah ke kota ini. Dalam perasaan frustrasi karena begitu banyaknya hal yang tidak tercapai atau tidak sesuai dengan harapan kami, saya memperlambat langkah agar Callie dapat mengendus-endus di rerumputan. Saya mendengarkan bunyi kecipak air anak sungai yang mengalir di sebelah rumah kami. Tiba-tiba, muncul beberapa cahaya kecil berkedip-kedip di antara bunga-bunga liar yang tumbuh di tepian anak sungai itu. Kunang-kunang.
Iman yang Berakar Kuat
Sebatang pohon ek tua telah berdiri tegak di samping gereja Presbyterian Basking Ridge di New Jersey selama lebih dari enam ratus tahun sebelum akhirnya dipindahkan. Di masa jayanya, dahan-dahannya yang terpilin satu sama lain membentang tinggi dan jauh. Angin sepoi-sepoi bergemerisik di sela-sela dedaunan hijau dan biji-bijinya. Sinar matahari mengintip dari celah-celah daun yang tertiup angin hingga menghasilkan kedipan cahaya yang menari-nari di bawah naungannya yang rindang. Namun, keagungan sejati dari pohon ek itu terletak di bawah tanah, yaitu pada jaringan akarnya. Akar utama pohon ek tumbuh secara vertikal, sehingga selalu tersedia asupan makanan. Dari akar tunggang tersebut menjulur akar-akar lain secara horisontal untuk memasok cairan dan nutrisi bagi pohon itu. Sistem akar yang rumit itu seringkali tumbuh jauh lebih besar daripada pohon yang disangganya dan berfungsi untuk menopang kehidupan serta memberikan keseimbangan bagi batang pohon.
Alasan Kita Bersukacita
Di awal tahun ajaran baru, C. J. yang berusia empat belas tahun biasa turun dari bus sekolah setiap siang dan berjoget sembari menyusuri halaman rumahnya. Ibunya suka merekam dan membagikan video C. J. berjoget. C. J. berjoget karena ia menikmati hidup dan senang “membuat orang lain bahagia” lewat gerakan tubuhnya. C. J. juga menginspirasi orang lain untuk menari bersamanya. Suatu hari, dua petugas pemungut sampah sengaja meluangkan waktu di tengah kesibukan mereka untuk ikut berjoget dan bergoyang. Mereka bertiga menunjukkan betapa sukacita yang murni itu ternyata menular.
Pencipta Bulan
Setelah para astronaut mendaratkan pesawat ulang alik Eagle di Laut Tranquility, Neil Amstrong berkata, “Satu langkah kecil bagi manusia, satu lompatan raksasa bagi umat manusia.” Ia orang pertama yang berjalan di permukaan bulan. Para penjelajah ruang angkasa lain pun menyusul, termasuk Gene Cernan, komandan misi Apollo terakhir. “Di situlah saya, dan di sanalah engkau, Bumi—begitu hidup dan tak terkatakan, dan saya merasa . . . tidak mungkin ini terjadi secara kebetulan,” kata Cernan, “Pasti ada kekuatan yang lebih besar daripada engkau, dan lebih besar daripada aku.” Bahkan dari sudut pandang mereka yang unik di ruang angkasa, mereka menyadari betapa kecilnya mereka bila dibandingkan dengan luasnya alam semesta.
Kasih Abadi
Bertahun-tahun lalu, putra saya yang masih berusia empat tahun menghadiahi saya sebuah pajangan berbentuk hati dari kayu yang dibingkai dan diletakkan di atas plat besi dengan tulisan selamanya tercantum di tengah-tengah. “Aku sayang Mama, selamanya,” katanya.
Mari Memuji!
Setiap kali alarm ponselnya berbunyi pada pukul 3.16 sore, Shelley berhenti dari kesibukannya dan mengambil waktu untuk memuji Allah. Ia mengucap syukur kepada Allah dan menyebutkan semua kebaikan-Nya. Meskipun ia terbiasa berkomunikasi dengan Allah sepanjang hari, Shelley senang meluangkan waktu khusus tersebut karena hal itu menolongnya menikmati hubungan yang akrab dengan Allah.
Allah Lebih Berharga
Karena di masa lalu pernah disakiti hatinya oleh beberapa orang Kristen, ibu saya sangat marah ketika tahu saya percaya kepada Tuhan Yesus. “Jadi sekarang kau akan menghakimi Mama? Tak usah, ya!” Ia menutup telepon dan menolak berbicara dengan saya selama satu tahun. Saya merasa sedih sekali, tetapi juga menyadari bahwa hubungan dengan Allah jauh lebih berharga daripada hubungan dengan orang-orang yang juga saya kasihi. Setiap kali ibu saya mengabaikan telepon saya, saya berdoa dan meminta Allah agar memampukan saya tetap mengasihinya dengan baik.