Banjir Jakarta: Kisahku di Bawah Hujan
Mendung gelap menyelimuti Jakarta. Aku bergegas memacu motorku ke arah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Rekan kantorku, sempat mengingatkan, "Cepetan pulang, mau ujan gede lho. Tuh langit mendung gitu."
Ketika Semua Terasa Hilang
Hanya dalam waktu 6 bulan, hidup Gerald berantakan. Krisis ekonomi membuat bisnisnya bangkrut dan merenggut hartanya, lalu kecelakaan tragis merenggut nyawa anak lelakinya. Karena sangat terguncang, ibunya terkena serangan jantung dan meninggal, istrinya menjadi depresi, dan kedua putrinya begitu sedih hingga menolak untuk dihibur. Yang bisa ia lakukan hanyalah menggemakan seruan pemazmur, “Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?”(mzm. 22:2).
Teruslah Maju
Bekerja di dunia swasta membuat saya berinteraksi dengan banyak orang yang berbakat dan berpikiran sehat. Namun, saya menemui kesulitan dalam satu proyek yang dipimpin oleh manajer yang tinggal di luar kota. Meskipun tim kami menunjukkan perkembangan, si manajer terus saja mengkritik dan menuntut kami bekerja lebih keras dalam rapat via telepon yang kami lakukan tiap minggu. Komentarnya membuat saya tawar hati dan takut, bahkan sempat terpikir untuk mengundurkan diri saja.