Allah Melihat Kita
Ada 14 miliar batang pohon di negara bagian Michigan, dan sebagian besar di antaranya tergolong biasa-biasa saja. Meski demikian, negara bagian tersebut mengadakan acara tahunan bertajuk “Berburu Pohon Besar”, sebuah perlombaan untuk mengenali pohon-pohon yang tertua dan terbesar, yaitu pohon-pohon yang dapat diberikan penghormatan sebagai tonggak sejarah. Perlombaan ini mengubah pohon biasa menjadi pohon unggulan: calon pemenangnya bisa terdapat di dalam hutan mana pun, hanya selama ini belum ditemukan.
Allah dapat Memakai Kesaksian Kita
Saya membuka sebuah kotak kenang-kenangan, lalu mengeluarkan sebuah pin kecil berwarna perak yang berbentuk kaki janin berumur 10 minggu. Saya membelai jari-jemari mungil itu, sambil mengenang pengalaman keguguran yang saya derita serta orang-orang yang berkata bahwa saya “beruntung” karena janinnya “belum terlalu besar.” Saya berduka, dengan mengingat begitu nyatanya kaki dan detak jantung bayi yang pernah saya kandung dalam rahim saya. Saya bersyukur Allah telah melepaskan saya dari depresi dan memakai kesaksian saya untuk menghibur orang-orang yang juga berduka setelah kehilangan anak mereka. Lebih dari 20 tahun setelah peristiwa keguguran tersebut, saya dan suami menamai anak ini Kai, yang dalam beberapa bahasa berarti “bersukacita”. Meski masih sedih atas kehilangan itu, saya bersyukur Allah telah memulihkan hati saya dan memakai kesaksian saya untuk menolong orang lain.
Respons yang Mencontoh Kristus
Ketika George sedang bekerja di sebuah proyek konstruksi di bawah terik matahari musim panas, seseorang yang tinggal di dekat situ memasuki pekarangan tempatnya bekerja. Sambil marah-marah, tetangga itu mengumpat dan mengkritik proyek tersebut dan cara pengerjaannya. George diam saja mendengar caci maki itu, hingga laki-laki itu akhirnya berhenti berteriak. Lalu, George berkata dengan lemah lembut, “Apakah Bapak sedang mengalami masalah?” Seketika, wajah tetangga tersebut melembut, kepalanya tertunduk, lalu ia berkata, “Maafkan cara bicara saya tadi.” Kebaikan George telah meredakan amarah tetangga itu.
Menjawab Ya dengan Iman
Ketika ditanya apakah saya bersedia menerima tanggung jawab baru di tempat kerja, sebenarnya saya ingin mengatakan tidak. Saya memikirkan beragam tantangan yang harus saya hadapi dan merasa tidak mampu menanganinya. Namun, saat saya berdoa dan mencari petunjuk dari Alkitab dan saudara seiman, saya menyadari bahwa Allah menggerakkan saya untuk menjawab “ya”. Lewat Kitab Suci, saya juga diyakinkan akan pertolongan-Nya. Jadi, saya menerima tugas tersebut, meski dengan gentar.
Mencerminkan Karakter Yesus
Setelah menjalani tugas militer yang sulit di Afghanistan, hidup Scott hancur berantakan. Sersan di Angkatan Darat Inggris itu teringat, “Aku ada di tempat yang gelap.” Namun, saat ia “bertemu Yesus dan mulai mengikut Dia,” hidupnya berubah drastis. Sekarang ia mengabdikan dirinya untuk membagikan kasih Kristus, terutama kepada sesama veteran yang berkompetisi dengannya dalam Kejuaraan Invictus, sebuah lomba internasional yang mengumpulkan para anggota dan veteran angkatan bersenjata yang pernah terluka dan cedera.
Perlindungan yang Disediakan Allah
Setiap tahun, saya dan istri menikmati bersepeda ratusan mil melintasi jalan-jalan kecil di Michigan Barat. Untuk menambah keseruan, kami memasang beberapa perlengkapan di sepeda kami. Sepeda Sue memiliki lampu depan, lampu belakang, odometer, dan kunci. Di sepeda saya terpasang tempat botol minum. Sebenarnya, kami dapat menempuh perjalanan sejauh itu dengan lancar setiap hari tanpa semua perlengkapan tadi. Meski berguna, benda-benda tersebut bukan keharusan.
Mukjizat-Mukjizat “Kecil”
Pada acara resepsi pernikahan kami, Dave, seorang kawan yang pemalu, berdiri di sudut ruangan sambil menggenggam sesuatu yang berbentuk lonjong dan dibungkus kertas tisu. Saat tiba gilirannya memberikan hadiah, ia maju dengan membawa benda itu. Evan dan saya membuka hadiah tersebut dan melihat sepotong kayu ukiran tangan dengan serat-serat kayu yang lonjong sempurna berukirkan kalimat: “Adakalanya mukjizat Allah hadir dalam hal-hal kecil”. Plakat itu telah tergantung di rumah kami selama 45 tahun, dan telah berulang kali mengingatkan kami pada karya Allah dalam hal-hal kecil. Tagihan yang lunas. Makanan yang terhidang. Penyakit flu yang disembuhkan. Semua itu menunjukkan pemeliharaan Allah yang tidak pernah terlambat.
Menjaga Hati
Jantung manusia adalah organ yang menakjubkan. Stasiun pemompa berukuran kepalan tangan ini bobotnya antara 200 hingga 425 gram. Setiap hari jantung manusia berdetak sekitar 100.000 kali dan memompa 7.571 liter darah melalui pembuluh darah sepanjang lebih dari 96.560 km dalam tubuh kita! Dengan tugas sepenting itu dan beban kerja seberat itu, wajar jika kesehatan jantung menjadi pusat bagi kesejahteraan seluruh tubuh. Ilmu kedokteran mendorong kita untuk menjalani kebiasaan-kebiasaan yang sehat karena kondisi jantung sungguh mempengaruhi kualitas kesehatan kita.
Mencari dan Menyelamatkan
Beberapa teman pergi berlayar di Selat Inggris dan berharap ramalan cuaca yang buruk akan berubah. Namun, angin bertiup semakin kencang dan ombak makin menggelora, sehingga keselamatan kapal mereka pun terancam. Akhirnya, mereka meminta bantuan melalui panggilan radio kepada RNLI (organisasi amal yang membantu menyelamatkan jiwa di lautan). Setelah melewati momen-momen yang menegangkan, mereka akhirnya melihat regu penyelamat di kejauhan dan bisa bernapas lega karena akan diselamatkan. Di kemudian hari, teman saya mengingat peristiwa tersebut dengan penuh syukur dan berkata, “Entah orang-orang taat ataupun abai terhadap aturan-aturan di laut, RNLI tetap datang untuk menyelamatkan mereka.”