Seringkali pada saat krisis, kesempatan muncul. Seringkali pula dalam proses mengatasi krisis, kita bertumbuh, belajar bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, dan menyaksikan pemeliharaan-Nya yang ajaib.

Itulah yang terjadi di tahun 1998, ketika Indonesia sedang mengalami kesulitan ekonomi dan gejolak sosial. Suatu masa yang serba tidak pasti bagi banyak orang. Dampak situasi tersebut terhadap pemberitaan kabar baik jelas mengkhawatirkan orang-orang Kristen. Kami pun merasa takut kalau-kalau krisis yang terjadi akan mempengaruhi rencana dan mimpi kami merintis pelayanan Our Daily Bread (ODB) di Indonesia.

Namun, Tuhan menunjukkan kepada kami bahwa “apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka” (Wahyu 3:7). Melalui masa krisis itulah Tuhan menyatakan bahwa kedaulatan, pemeliharaan, dan jaminan-Nya tidak akan pernah berhenti menyertai pekerjaan-Nya. Dalam masa yang demikian menantang itu, Tuhan menuntun kami untuk melihat betapa kami dapat mempercayai-Nya lebih lagi.

Pertama, Tuhan memberi kami tim kerja yang penuh komitmen dan dedikasi di bawah pimpinan Netty Susanto sebagai Direktur Eksekutif ODB Indonesia. Kemudian, Dia menunjukkan kepada kami bagaimana dalam masa krisis tersebut kami justru berkesempatan membeli tanah dan bahan bangunan dengan harga yang lebih rendah untuk membangun kantor kami sendiri. Dana untuk kebutuhan itu bahkan sudah disiapkan-Nya melalui dukungan kantor-kantor ODB di negara lain, sehingga kami dapat membeli sebidang tanah di Taman Semanan Indah di Jakarta Barat. Sejumlah saudara seiman mendukung dengan cara memberi diri menjadi panitia pembangunan di bawah kepemimpinan Yosia Harsa.

Tuhan juga memberi hikmat bagi Albert Lee, International Director ODB pada waktu itu, untuk melihat tersedianya tenaga kerja dan sumber daya kertas serta kesanggupan untuk melakukan ekspor yang memadai di Indonesia. Albert menyadari bahwa ODB Indonesia dapat menjadi berkat bagi negara-negara lain dan menyarankan agar kantor Indonesia menjadi pusat percetakan dan pengiriman untuk wilayah Asia Pasifik. Peran tersebut sangat memberkati kantor-kantor negara lain, seperti Our Daily Bread Ministries Australia yang sebelumnya bergantung penuh pada materi yang dicetak dan dikemas di Amerika Serikat. Memindahkan proses produksi ke Indonesia yang jaraknya lebih dekat telah memungkinkan pelayanan di Australia menghemat banyak biaya dan memastikan para pembaca di negara itu menerima Our Daily Bread lebih cepat. Pengiriman dari Indonesia ke Australia hanya membutuhkan waktu satu minggu, sangat cepat dibandingkan pengiriman barang sebelumnya dari Amerika yang membutuhkan waktu satu bulan. Lebih dari sepuluh ribu dolar dapat dihemat sehingga ODB pun dapat menyediakan materi bagi lebih banyak orang.

Selalu ada tantangan baru dalam dunia dan kehidupan yang kita jalani. Namun, dengan pertolongan Tuhan, kita dapat selalu melihat krisis sebagai kesempatan untuk bertumbuh. Tahun ini, merayakan 20 tahun pelayanan ODB di Indonesia, kami mengucap syukur kepada Tuhan atas pertumbuhan yang kami alami. Kami tahu bahwa apapun yang terjadi, kami dapat selalu mempercayai Tuhan yang pasti menggenapkan maksud dan kehendak-Nya. Kami rindu untuk terus taat dan setia, agar Dia akan terus memakai kami membawa hikmat firman-Nya yang mengubahkan hidup untuk dimengerti dan diterima semua orang.