Month: Mei 2015

Para Pencari Hikmat

Pada setiap musim semi, berbagai perguruan tinggi dan universitas mengadakan upacara wisuda untuk merayakan keberhasilan para mahasiswa yang telah menyelesaikan studi dan memperoleh gelar mereka. Setelah menjalani wisuda mereka, para lulusan ini akan memasuki dunia yang menantang mereka. Memiliki pengetahuan akademis saja tidaklah cukup. Kunci meraih keberhasilan dalam hidup adalah dengan menerapkan segala sesuatu yang telah mereka pelajari dengan berhikmat.

Awal Baru untuk Hati yang Remuk

The Museum of Broken Relationships (Museum dari Relasi yang Kandas) di Zagreb, Kroasia menyimpan benda-benda tanda kasih yang telah kandas dari orang-orang yang tidak disebutkan namanya. Di sana ada sebilah kapak yang digunakan oleh seseorang untuk menghancurkan perabotan milik pasangan yang telah menyakitinya. Beragam boneka hewan, surat cinta dalam bingkai kaca yang sudah pecah, dan gaun pengantin melukiskan pedihnya hati yang telah hancur. Sementara sejumlah pengunjung meninggalkan museum itu dengan berurai air mata karena terkenang akan peristiwa kehilangan yang mereka sendiri alami, ada juga pasangan-pasangan yang saling berpelukan dan berjanji untuk tidak menyakiti satu sama lain.

Pusatkan Perhatian Anda

Itu muridku, lho,” demikian ujar seorang wanita tentang seseorang yang sedang dibantunya. Sebagai murid-murid Kristus, kita semua menerima tanggung jawab untuk memuridkan—membagikan kabar baik tentang Kristus kepada orang lain dan menolong iman mereka bertumbuh. Namun kita bisa dengan mudah memusatkan perhatian itu kepada diri kita dan bukan kepada Yesus.

Maha Penyembuh

Para dokter yang saya kenal adalah orang-orang yang cerdas, bekerja keras, dan penuh belas kasih. Mereka telah sering menolong saya terlepas dari penderitaan saya, dan saya bersyukur untuk keahlian mereka dalam mendiagnosis penyakit, meresepkan obat, membantu pemulihan tulang yang patah, dan menjahit luka. Akan tetapi itu semua tidak berarti bahwa saya lebih memilih untuk mempercayakan iman saya pada para dokter dibandingkan pada Allah.

Satu Langkah Lebih Dekat

Beberapa tahun yang lalu, saya dan seorang teman berusaha mendaki Gunung Whitney. Dengan ketinggian sekitar 4420 M, itulah gunung tertinggi di daratan Amerika Serikat. Kami tiba di perkemahan di daerah Whitney Portal pada tengah malam, jadi kami langsung mengeluarkan kantong tidur dan mencoba untuk terlelap sebelum kami memulai pendakian pada waktu fajar. Mendaki Gunung Whitney sebenarnya lebih berupa sebuah perjalanan menanjak yang sangat panjang dan melelahkan sejauh 17,7 KM.

Kuasa Pujian

Willie Myrick diculik di depan rumahnya saat ia berusia 9 tahun. Selama berjam-jam, ia menempuh perjalanan dalam mobil bersama penculiknya, dan ia tidak tahu apa yang akan terjadi dengan dirinya. Pada saat itu, Willie memutuskan untuk menyanyikan sebuah lagu berjudul “Every Praise” (Tiap Pujian). Ketika ia mengulang-ulang lagu itu, si penculik mengeluarkan sumpah serapah dan menyuruhnya untuk diam. Akhirnya, penculik itu menghentikan mobilnya dan menurunkan Willie—tanpa melukainya sama sekali.

Dimotivasi oleh Kasih

Pada dekade 1920-an, Bobby Jones mendominasi dunia golf, meskipun ia hanyalah seorang pegolf amatir. Dalam sebuah adegan dari film tentang hidupnya, Bobby Jones: Stroke of Genius (Bobby Jones: Sang Pegolf Genius), seorang pegolf profesional bertanya kepada Bobby kapan ia akan melepaskan statusnya sebagai pegolf amatir dan mulai meraup uang sebagai olahragawan profesional. Jones menjawab dengan menjelaskan bahwa kata amatir berasal dari kata dalam bahasa Latin amo yang berarti mengasihi/mencintai. Jawabannya sangat jelas: Jones bermain golf karena ia mencintai permainan itu.

Pikiran Orang yang Selamat

Setelah seorang wanita asal Korea Selatan yang telah berusia 71 tahun diselamatkan dari sebuah kapal feri yang sedang tenggelam, ia bergumul dengan rasa bersalah karena berhasil selamat. Saat masih berbaring di rumah sakit, ia mengatakan bahwa ia tidak merasa pantas selamat dari sebuah kecelakaan yang telah merenggut jiwa banyak orang yang lebih muda darinya. Ia juga menyesal karena tidak mengetahui nama seorang pria muda yang telah menariknya keluar dari air setelah ia merasa putus asa. Ia menambahkan, “Aku ingin membelikannya makanan, atau menggenggam tangannya, atau sekadar memeluknya.”

Mendengar dengan Kasih

Suatu malam di bulan Agustus di Vermont, seorang misionaris muda berbicara di gereja kecil kami. Negara yang dilayaninya bersama istri sedang mengalami konflik antar pemeluk agama, sehingga tempat itu dianggap terlalu berbahaya bagi anak-anak. Dalam kesaksiannya, ia bercerita tentang sebuah pengalaman yang memilukan saat putrinya memohon kepadanya agar tidak ditinggalkan di sebuah sekolah berasrama.