Month: Desember 2015

Cara Menjadi Sempurna

Natal adalah suatu masa ketika tekanan untuk menjadi sempurna meningkat. Kita membayangkan adanya perayaan Natal yang sempurna dan berusaha sebaik mungkin untuk mewujudkannya. Kita mencari-cari hadiah yang sempurna. Kita merencanakan jamuan yang sempurna di hari Natal. Kita memilih kartu ucapan yang sempurna atau menulis ucapan yang sempurna. Namun perjuangan keras kita itu hanya membuat kita kecil hati dan kecewa ketika kita tidak cukup mampu untuk mewujudkan semua impian itu. Hadiah yang telah kita pilih dengan cermat hanya dibalas dengan ucapan terima kasih yang setengah hati. Masakan yang kita siapkan ternyata agak gosong. Kartu ucapan Natal kita ternyata salah ketik, dan kita baru menyadarinya setelah kita mengirimkannya. Anak-anak ribut memperebutkan mainan, sementara orang dewasa meributkan lagi masalah lama.

Haus akan Allah

A-poe-la-pi adalah seorang tetua dari suku Akha, masyarakat yang tinggal di kawasan pegunungan di Provinsi Yunan, Tiongkok. Saat kami mengunjunginya dalam perjalanan misi baru-baru ini, A-poe-la-pi berkata bahwa ia tidak hadir dalam kegiatan penggalian Alkitab mingguan yang kami adakan karena hujan sangat deras. Ia memohon, “Dapatkah kalian membagikan firman Tuhan kepada saya?” A-poe-la-pi buta huruf sehingga persekutuan mingguan itu penting baginya. Saat kami mem-bacakan Alkitab, ia pun menyimak dengan sungguh-sungguh. Ketekunannya mengingat-kan saya bahwa ketika kita sungguh-sungguh menyimak isi Kitab Suci yang diilhamkan Allah itu, kita sedang menghormati-Nya.

Anjing Penerjun Payung

Saya sangat kagum dengan kisah tentang anjing-anjing penerjun payung (paradogs) dari masa Perang Dunia II. Dalam persiapan menjelang serangan D-Day (6 Juni 1944), pasukan Sekutu membutuhkan ketajaman indra penciuman dari anjing untuk mengendus letak ranjau dan memperingatkan pasukan akan bahaya yang mendekati mereka. Satu-satunya cara agar anjing-anjing itu dapat menyelinap ke garis pertahanan musuh adalah dengan terjun payung. Namun secara naluriah, anjing takut melakukannya, dan jujur saja, manusia pun demikian. Meskipun demikian, setelah dilatih berminggu-minggu, anjing-anjing itu belajar mempercayai pawang-pawangnya untuk berani melompat saat diperintahkan.

Seperti Menembak Seekor Lalat

Kemampuan Macarena Valdes dalam memetakan tambang-tambang bawah tanah sangat berperan penting dalam upaya penyelamatan 33 penambang asal Cile yang terperangkap akibat ledakan di dalam tambang pada bulan Oktober 2010. Upaya pengeboran untuk menemukan titik persis tempat mereka terperangkap itu ibarat “mencoba menembak seekor lalat dari jarak 700 meter,” kata Valdes. Dengan pengalamannya, Valdes dapat mengarahkan alat pencarian untuk sampai ke tempat para penambang itu terkubur dan menolong berhasilnya penyelamatan yang dramatis itu.

Hanya Sebuah Surat Tilang

Ketika seorang polisi menghentikan seorang pengendara wanita karena putrinya yang masih kecil ikut di dalam mobil tanpa duduk di kursi khusus anak-anak, ia dapat saja menuliskan surat tilang atas pelanggaran lalu lintas tersebut. Namun, ia justru meminta ibu dan putrinya itu untuk menemuinya di toko terdekat.Kemudian, dengan uangnya sendiri, polisi itu membelikan kursi khusus yang dibutuhkan. Wanita itu sedang mengalami masa-masa yang sulit dan tidak mempunyai cukup uang untuk membeli kursi khusus tersebut.

Hadiah yang Istimewa

Tiap tahun kebun raya di kota kami menyelenggarakan perayaan Natal dengan tema dari berbagai negara di dunia. Pameran kesukaan saya adalah penggambaran kelahiran Yesus ala Prancis. Yang ditampilkan bukanlah suasana tradisional dengan para gembala dan orang majus membawa emas, kemenyan, dan mur berkumpul di sekeliling palungan, melainkan penduduk desa di Prancis yang membawa hadiah mereka untuk bayi Yesus. Mereka membawa roti, sari anggur, keju, bunga, dan hasil pertanian mereka lainnya. Saya pun teringat pada perintah di Perjanjian Lama untuk membawa hasil pertama dari pekerjaan kita ke rumah Tuhan (Kel. 23:16-19). Penggambaran di atas melukiskan bahwa segala yang kita miliki berasal dari Allah, sehingga satu-satunya hal yang patut kita berikan adalah apa yang telah Allah berikan kepada kita.

Hamba yang Setia

Madaleno adalah seorang tukang bangunan. Tiap Senin sampai Kamis, ia membangun tembok dan memperbaiki atap rumah. Ia seorang yang pendiam, dapat diandalkan, dan pekerja keras. Kemudian tiap Jumat sampai Minggu, ia pergi ke kawasan pegunungan untuk mengajarkan firman Tuhan. Madaleno cakap berbicara dalam bahasa Nahuatl (salah satu dialek di Meksiko) sehingga ia dapat dengan mudah menceritakan kabar baik tentang Yesus kepada penduduk di wilayah itu. Di usia 70 tahun, ia masih menggunakan kedua tangannya untuk bekerja membangun rumah, sekaligus juga ia bekerja membangun keluarga Allah.

Lahirnya Natal

Ketika malaikat Gabriel menampakkan diri kepada Maria dan kemudian kepada para gembala untuk menyampaikan kabar baik bagi dunia (luk. 1:26-27; 2:10), apakah itu benar-benar kabar baik bagi Maria yang masih remaja itu? Mungkin Maria berpikir: Bagaimana aku akan menjelaskan kehamilanku pada keluargaku? Akankah tunanganku, Yusuf, membatalkan pertunangan kami? Apa yang akan dikatakan orang-orang di desaku? Walaupun hidupku tidak terancam, bagaimana aku akan bertahan hidup sendirian sebagai seorang ibu?

Makna Natal yang Sejati

Lima puluh tahun lalu, suatu program berjudul A Charlie Brown Christmas (Natal Charlie Brown) pertama kalinya disiarkan di televisi Amerika. Sejumlah pihak di pertelevisian menganggap program itu tidak akan memikat banyak orang, sementara yang lain khawatir pembacaan Alkitab dalam tayangan itu akan menyinggung perasaan pemirsa. Ada pihak yang ingin agar Charles Schulz, pencipta tokoh kartun itu, untuk meniadakan kisah tentang Natal, tetapi Schulz berkeras untuk mempertahankannya. Program itu ternyata diterima luas dan selalu disiarkan ulang setiap tahun sejak tahun 1965.