Yang Terutama
Ketika Yohanes, murid yang Yesus kasihi, bertambah tua, pengajaran yang diberikannya dalam ketiga suratnya semakin terfokus sepenuhnya pada kasih Allah. Dalam buku Knowing the Truth of God’s Love (Mengetahui Kebenaran tentang Kasih Allah), Peter Kreeft mengutip sebuah hikayat kuno yang menceritakan bahwa salah seorang pemuda murid Yohanes pernah datang kepadanya dan mengeluh, “Mengapa Anda tidak pernah berbicara apa pun selain kasih Tuhan?” Yohanes menjawab, “Karena memang tak ada yang lebih penting untuk dibicarakan selain hal itu.”
Semua Berasal dari Allah
Saya mendapatkan pekerjaan penuh waktu yang pertama pada usia 18 tahun, dan saya telah belajar pentingnya menabung dengan tekun. Saya bekerja dan menabung hingga memiliki cukup dana untuk bersekolah selama satu tahun. Namun kemudian, ibu saya perlu menjalani operasi darurat, dan saya menyadari bahwa saya mempunyai cukup uang di bank untuk membiayai operasinya.
Melakukan yang Dapat Dilakukan
Ketika teman-temannya menulis celotehan atau pesan yang tidak patut di media sosial mereka, Charlotte mengungkapkan keberatannya dengan lemah lembut tetapi tegas. Ia menghormati martabat setiap orang dan kata-kata yang digunakannya selalu bernada positif.
Karena Anugerah
Mata putra saya bersinar-sinar ketika ia menunjukkan kepada saya selembar kertas yang dibawanya pulang dari sekolah. Kertas tersebut berisi ujian matematika, dan di atasnya tercantum tanda bintang berwarna merah dan nilai sempurna 100. Saat kami melihat lembar ujian itu, ia menceritakan bahwa masih ada tiga pertanyaan yang belum sempat dijawabnya ketika guru mengatakan waktu ujiannya sudah habis. Saya heran dan bertanya bagaimana ia bisa mendapatkan nilai sempurna. Ia menjawab, “Ibu guru memberiku anugerah. Aku boleh menyelesaikan ujian itu meskipun waktu sudah habis.”
Gelembung Sabun
Seorang anak laki-laki menghujani saya dan suami saya, Carl, dengan gelembung-gelembung sabun sewaktu ia berlari melewati kami di atas trotoar di Atlantic City. Itulah momen ceria yang menghibur kami di suatu hari yang berat. Kedatangan kami ke kota itu adalah untuk menjenguk saudara ipar kami yang dirawat di rumah sakit dan membantu saudarinya Carl untuk memeriksakan diri ke dokter. Kami mencoba beristirahat sejenak dan menyusuri pesisir pantai, karena kami merasa agak kewalahan menghadapi beratnya pergumulan yang dihadapi keluarga kami.