Month: Oktober 2016

Dari Lubuk Hati

Di banyak budaya, menangis dengan suara kencang, meratap, dan mengoyakkan pakaian adalah cara-cara yang lazim digunakan untuk mengungkapkan rasa duka pribadi atau kesedihan atas bencana besar yang dialami suatu bangsa. Bangsa Israel semasa Perjanjian Lama juga bersikap serupa dalam mengungkapkan dukacita mereka yang mendalam dan pertobatan atas pemberontakan mereka kepada Tuhan.

Haruskah Berdoa?

Joie selalu memulai kebaktian anak-anak dengan berdoa, lalu dilanjutkan dengan bernyanyi bersama. Seorang anak berusia 6 tahun bernama Emmanuel duduk dengan gelisah ketika Joie kembali mengajak berdoa setelah memperkenalkan Aaron yang akan mengajar kelas itu. Aaron juga memulai dan mengakhiri pengajarannya dengan doa. Emmanuel pun mengeluh: “Banyak sekali doanya! Aku sudah tak tahan lagi!”

Tetap Semangat

Putra saya suka membaca. Jika ia membaca lebih banyak buku daripada yang diwajibkan oleh sekolahnya, ia akan mendapatkan sertifikat penghargaan. Dorongan semacam itu memotivasinya untuk tetap bersemangat melakukan hal yang baik itu.

Suporter Setia

Cade Pope, seorang anak laki-laki berusia 12 tahun asal Oklahoma, mengirimkan 32 surat berisi tulisan tangannya sendiri kepada masing-masing pemilik dari setiap tim Liga Nasional Sepakbola Amerika (NFL). Cade menulis, “Aku dan keluargaku sangat suka football. Kami suka memainkan fantasy football di internet dan menonton pertandingan yang ditayangkan tiap akhir pekan. . . . Aku sedang memilih tim NFL mana yang akan kudukung selamanya!”