Hati Sebagai Hamba
Hari itu pekerjaan di kantor sangat melelahkan. Namun saat sampai di rumah, tiba waktunya bagi saya untuk memulai “pekerjaan lain”: menjadi ayah yang baik. Sambutan dari istri dan anak saya segera berubah menjadi, “Pa, mau makan malam apa?” “Pa, boleh ambilkan aku minum?” “Pa, main bola yuk?”
Batu Peringatan
Terkadang saat membuka Facebook, saya ditunjukkan pada “kenangan”—hal-hal yang pernah saya unggah pada hari yang sama di tahun-tahun sebelumnya. Sejumlah kenangan itu, seperti foto pernikahan kakak saya atau video putri saya yang sedang bermain dengan nenek saya, biasanya membuat saya tersenyum. Namun, sebagian kenangan yang lain memberikan dampak emosional yang lebih mendalam. Ketika membaca lagi tulisan tentang menengok saudara ipar yang menjalani kemoterapi atau melihat foto jahitan di kulit kepala ibu saya setelah operasi pada otaknya tiga tahun lalu, saya diingatkan pada kehadiran Allah yang setia di masa-masa sulit tersebut. Kenangan yang ditampilkan oleh Facebook itu mendorong saya untuk berdoa dan bersyukur.
Penghapus Utang
Saya coba menahan air mata saat mencermati tagihan pengobatan saya. Mengingat gaji suami saya yang turun jauh jika dibandingkan dengan pekerjaan lamanya, membayar setengah dari jumlah tagihan itu saja memerlukan cicilan bulanan selama bertahun-tahun. Saya berdoa sebelum menelepon klinik untuk menjelaskan situasi kami dan meminta dibuatkan rencana pembayaran yang sanggup saya tanggung.
Satu Nama
Cleopatra, Galileo, Shakespeare, Elvis, Pelé. Mereka begitu terkenal sehingga satu kata dari nama mereka sudah cukup untuk mengenali mereka. Tokoh-tokoh tersebut menjadi terkenal karena diri mereka dan apa yang mereka lakukan. Namun, ada satu nama lain yang jauh lebih unggul daripada mereka atau nama-nama lain di dunia!