Menghadapi Badai
Angin menderu, petir menyambar, gelombang ombak menerjang. Saya mengira saya akan mati. Hari itu, saya sedang memancing di danau bersama kakek dan nenek, tetapi kami terlalu lama di luar. Saat matahari terbenam, gelombang air yang bergulung cepat menghantam perahu kami yang kecil. Kakek memerintahkan saya duduk di depan untuk menjaga agar perahu kami tidak terbalik. Rasa ngeri memenuhi hati saya. Namun kemudian, entah bagaimana, saya mulai berdoa. Waktu itu saya baru berumur empat belas tahun.
Satu Menderita, Semua Menderita
Ketika seorang rekan kerja tidak masuk karena sakit parah, setiap orang di kantor merasa khawatir. Setelah memeriksakan diri ke rumah sakit dan istirahat sepanjang hari, ia dapat kembali bekerja dan menunjukkan penyebab dari sakitnya, yakni batu ginjal. Ia meminta dokternya untuk memberikan batu dari dalam ginjalnya itu sebagai suvenir. Melihat batu itu, saya bisa ikut merasakannya, karena saya pun pernah menderita batu empedu bertahun-tahun lalu. Rasa sakitnya sungguh sangat menyiksa.
Iman, Kasih, dan Pengharapan
Selama 10 tahun, bibi saya, Kathy, merawat ayahnya (kakek saya) di rumahnya. Ia sudah biasa memasak dan membersihkan rumah saat kakek masih sehat, dan kemudian menjadi perawat bagi kakek saat kesehatan kakek menurun.
2018
Our Daily Bread Ministries merayakan 20 tahun perjalanan pelayanannya di Indonesia.
2017
Pengembangan aplikasi ODB sudah mencapai versi 3.0.
2017
Pembaca ODB Indonesia kini dapat berkomunikasi dengan media Whatsapp.
2016
Program renungan Santapan Rohani mulai menyapa pemirsa televisi.