Fondasi Pengharapan yang Pasti
Pelajaran tentang iman kadang berasal dari hal-hal tak terduga—misalnya yang saya pelajari dari Bear, anjing peliharaan saya. Saya meletakkan mangkuk air milik Bear di sudut dapur. Setiap kali mangkuk besar itu kosong, Bear tidak akan menggonggong atau mengais-ngais bagian dalamnya. Ia hanya berbaring diam di dekat mangkuknya dan menunggu. Kadang, Bear harus menunggu cukup lama, tetapi ia tahu bahwa saya pasti akan masuk ke dapur, melihatnya di pojok, lalu memberikan apa yang ia butuhkan. Keyakinannya yang sederhana itu mengingatkan saya untuk lebih percaya kepada Allah.
Nasib Buruk Lobster
Ketika seorang sepupu mengajak saya memancing lobster air tawar, saya sangat bersemangat. Namun, saya menyeringai ketika ia memberikan ember plastik. “Tak ada tutupnya?”
Yesus Selalu Dekat
Putri saya sudah siap berangkat ke sekolah lebih cepat daripada biasanya. Ia pun bertanya apakah kami bisa mampir ke kedai kopi dalam perjalanan ke sekolah. Saya setuju. Ketika mendekati jalur “lantatur” (layanan tanpa turun), saya berkata, “Kamu mau membagikan sedikit sukacita pagi ini?” “Mau, Pa,” jawabnya.
Dimensi Tak Terbatas
Saya bergeming di atas alas tidur dan menahan napas ketika mesinnya bergerak. Saya tahu banyak orang sudah pernah menjalani pemeriksaan MRI. Namun, bagi saya yang menderita klaustrofobia (takut dalam ruangan yang sempit dan tertutup), saat menjalani proses itu, saya perlu memusatkan perhatian pada hal lain—lebih tepatnya, satu Pribadi—yang lebih besar daripada diri saya sendiri.
Lihatlah Apa yang Telah Tuhan Kerjakan!
Mari bersyukur atas karya Allah di sepanjang tahun 2018, yang sebagian di antaranya adalah . . .