Berkat Itu Pasti Datang
Suatu hari, saya berjalan-jalan dengan seorang teman wanita yang membawa serta cucu-cucunya. Sambil mendorong kereta bayi, ia berkata kalau jalan paginya kali itu sia-sia—karena alat pelacak di pergelangan tangannya tidak menghitung hanya karena ia tidak mengayunkan lengan. Saya mengingatkan bahwa kegiatan pagi itu tidak akan sia-sia karena masih berguna bagi kesehatan tubuhnya. “Memang,” ia tertawa. “Tapi aku benar-benar ingin mendapat bintang emas dari alat pelacakku!”
Bernyanyi dalam Roh
Semasa Kebangunan Rohani di Wales pada awal abad kedua puluh, guru Alkitab dan penulis G. Campbell Morgan menceritakan apa yang ia lihat di sana. Ia meyakini Allah Roh Kudus bergerak di tengah umat-Nya “bagaikan gelombang besar saat lagu-lagu pujian dinyanyikan.” Morgan menulis bahwa ia menyaksikan bagaimana musik dapat menyatukan seluruh jemaat dalam kebaktian-kebaktian yang mendorong jemaat untuk berdoa tanpa diminta, mengakui dosa, dan menyanyi secara spontan. Ketika ada yang terbawa perasaan dan berdoa terlalu lama, atau mengatakan sesuatu yang tidak sejalan dengan yang lain, seseorang akan mulai bernyanyi perlahan. Yang lain pun mengikuti, satu demi satu, hingga akhirnya terbentuk paduan suara yang kekuatannya menenggelamkan suara-suara lain.
Tersembunyi di Balik Awan
Fenomena supermoon langka muncul pada bulan November 2016, ketika bulan pada orbitnya berada di titik terdekat dengan bumi dalam masa enam puluh tahun terakhir, sehingga terlihat lebih besar dan lebih terang dibandingkan pada waktu-waktu lain. Namun, sayang sekali hari itu langit di tempat saya berada sedang tertutup awan kelabu. Meskipun saya dapat melihat keindahan fenomena tersebut lewat foto-foto yang dikirim teman dari tempat lain, saat menengadah ke langit, saya perlu meyakini bahwa ada supermoon tersembunyi di balik awan.