Umat Manusia yang Baru
Ketika saya mengunjungi galeri Tate Modern di London, ada sebuah karya seni yang menarik perhatian saya. Karya buatan seniman Brasil, Cildo Meireles, tersebut berbentuk menara raksasa yang terbuat dari ratusan radio tua. Setiap radio dinyalakan dan disetel ke stasiun yang berbeda, sehingga tercipta suasana hiruk pikuk yang membingungkan dan tidak dapat dimengerti. Meireles menamai karya seninya itu Babel.
Tempat Teraman
Saat Badai Florence yang daya rusaknya sangat besar bergerak mendekati Wilmington, Carolina Utara, anak perempuan saya bersiap-siap meninggalkan rumahnya untuk mengungsi. Ia sempat menunggu hingga detik-detik terakhir, dengan harapan badai itu akan menjauh dari rumahnya. Namun kemudian, ia harus buru-buru menyortir dokumen-dokumen penting, foto-foto, dan barang-barang mana yang akan dibawa. ”Aku tidak mengira pergi mengungsi akan sesulit ini,” ceritanya kepada saya beberapa saat kemudian, “tetapi saat itu aku tidak tahu apakah semuanya akan masih ada waktu aku kembali.“
Pintu Perdamaian
Di Katedral St. Patrick di Dublin, Irlandia, ada sebuah pintu yang menceritakan sebuah peristiwa yang terjadi lima abad lalu. Pada tahun 1492, keluarga Butler dan FitzGerald bertengkar memperebutkan sebuah jabatan di daerah tersebut. Pertengkaran mereka semakin sengit, hingga membuat keluarga Butler mengungsi ke katedral tadi. Ketika keluarga FitzGerald datang untuk meminta perdamaian, keluarga Butler takut untuk membuka pintu. Akhirnya keluarga FitzGerald membuat lubang pada pintu dan pemimpinnya mengulurkan tangan ke dalam sebagai tanda perdamaian. Kedua keluarga itu pun berdamai, dari musuh menjadi teman.