Pelan-pelan Saja
Saya dan ayah saya dahulu suka menebang pohon dan memotong-motongnya dengan gergaji besar yang harus dipegang dua orang. Karena waktu itu masih muda dan bertenaga besar, saya sering mendorong gergaji kuat-kuat saat memotong kayu. Ayah saya sering mengingatkan, “Pelan-pelan saja. Biarkan gergajinya yang bekerja.”
Lakukan Apa Saja
Dalam sebuah film yang dirilis baru-baru ini, seseorang yang menyebut dirinya sendiri “jenius” nyerocos di depan kamera tentang “kengerian, korupsi, ketidakpedulian, dan kemiskinan” dunia, dan menyatakan bahwa kehidupan ini tidak bertuhan dan konyol. Meski pemikiran seperti itu tidak asing dalam banyak naskah film modern, yang menarik di bagian akhir, si tokoh utama mendesak penonton untuk melakukan apa saja demi meraih kebahagiaan. Baginya, hal itu termasuk meninggalkan moralitas tradisional.
Bertahan Dalam Situasi Sulit
Beriman ketika hidup terasa baik-baik saja agaknya bukanlah hal yang sulit. Namun, bagaimana jika krisis datang menerpa? Bersedia dan mampukah kita memegang teguh kepercayaan kita kepada-Nya?
Mari simak video ini, kiranya kita semua dikuatkan dalam menghadapi tiap-tiap kesukaran di hidup kita.
Jagalah Minyakmu!
Pernahkah Anda berpikir, sampai berapa lama kita akan “di rumah aja”? Kita mungkin merasakan bukan hanya kebiasaan sehari-hari yang berubah, ketekunan dan kegairahan kita juga tidak selalu stabil. Apa yang dibagikan seorang hamba Tuhan ini bisa jadi menjadi pengalaman Anda pula. Dengarlah pergumulannya dengan kejenuhan, juga hikmat yang diterimanya untuk terus bertahan, dan kiranya Anda dikuatkan untuk terus bertekun dalam…
Jaga Minyakmu!
Apa yang dibagikan seorang hamba Tuhan ini bisa jadi menjadi pengalaman Anda pula. Dengarlah pergumulannya dengan kejenuhan, juga hikmat yang diterimanya untuk terus bertahan, dan kiranya Anda dikuatkan untuk terus bertekun dalam masa-masa sulit ini.
Pencipta Bulan
Setelah para astronaut mendaratkan pesawat ulang alik Eagle di Laut Tranquility, Neil Amstrong berkata, “Satu langkah kecil bagi manusia, satu lompatan raksasa bagi umat manusia.” Ia orang pertama yang berjalan di permukaan bulan. Para penjelajah ruang angkasa lain pun menyusul, termasuk Gene Cernan, komandan misi Apollo terakhir. “Di situlah saya, dan di sanalah engkau, Bumi—begitu hidup dan tak terkatakan, dan saya merasa . . . tidak mungkin ini terjadi secara kebetulan,” kata Cernan, “Pasti ada kekuatan yang lebih besar daripada engkau, dan lebih besar daripada aku.” Bahkan dari sudut pandang mereka yang unik di ruang angkasa, mereka menyadari betapa kecilnya mereka bila dibandingkan dengan luasnya alam semesta.