Month: Mei 2020

Kita Tak Boleh Menyerah

Baca: Mazmur 37:23–28

Apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak. Mazmur 37:24

Di awal hari-hari yang mengerikan dari pandemi virus corona yang melanda seluruh dunia, Dr. Craig Smith (Kepala Bedah di Columbia University Medical Center) berada di episentrum wabah di Amerika Serikat. Setiap hari, Smith menuliskan catatan untuk rekan-rekan kerjanya di rumah sakit. Dalam satu memo, setelah menguraikan realitas mengerikan yang mereka hadapi (jumlah…

Pilihlah Sukacita

Baca: Mazmur 33

Bumi penuh dengan kasih setia TUHAN. Mazmur 33:5

Ketika saya sedang berjalan-jalan sendirian seperti biasa selama masa karantina Covid-19, ada kalimat di pinggir jalan yang menarik perhatian saya. Pilihlah sukacita. Tuliskan di sini apa yang Anda syukuri. Satu kotak kapur tersedia di dekat trotoar. Jawaban-jawaban yang sudah dituliskan oleh orang yang lewat, antara lain: makanan, rumah, ayah dan ibu saya,…

Dengan Tangan Terbuka

Saydee dan keluarganya memiliki filosofi “tangan terbuka dan rumah terbuka.” Rumah mereka selalu terbuka bagi siapa saja, “terutama mereka yang sedang susah,” katanya. Begitu pula prinsip kehidupan keluarga Saydee yang bertumbuh bersama sembilan saudara kandungnya di Liberia. Orangtua mereka selalu membuka pintu rumah mereka bagi orang lain. Ia berkata, “Kami bertumbuh sebagai satu komunitas. Kami saling menyayangi. Semua orang bertanggung jawab atas sesamanya. Ayah kami mengajari kami untuk saling menyayangi, saling memperhatikan, dan saling melindungi.”

Meneladani Anak-anak

Ketika saya dan seorang teman berkunjung ke salah satu pemukiman kumuh di Nairobi, Kenya, hati kami terenyuh melihat kemiskinan yang terpampang di depan mata. Meski demikian, di sana kami juga merasakan emosi yang berbeda—perasaan yang menyegarkan—ketika kami menyaksikan anak-anak kecil berlari dan berteriak-teriak, “Mchungaji, Mchungaji!” (bahasa Swahili untuk kata “pendeta”). Begitulah reaksi penuh sukacita anak-anak itu begitu melihat pemimpin rohani mereka di dalam kendaraan yang membawa kami. Dengan teriakan kegirangan, anak-anak kecil itu menyambut kedatangan seorang pendeta yang sangat memperhatikan dan mempedulikan mereka.

Kasih Abadi

Bertahun-tahun lalu, putra saya yang masih berusia empat tahun menghadiahi saya sebuah pajangan berbentuk hati dari kayu yang dibingkai dan diletakkan di atas plat besi dengan tulisan selamanya tercantum di tengah-tengah. “Aku sayang Mama, selamanya,” katanya.