Month: September 2020

Berakar dalam Kasih

“Begitu saja, kok!” kata Megan. Ia memotong sebuah batang dari tanaman geraniumnya, mencelupkan ujung batang yang terpotong itu ke dalam madu, lalu menancapkannya di pot yang diberi kompos. Megan sedang mengajari saya bagaimana mengembangbiakkan geranium: dari satu tanaman sehat menjadi banyak, sehingga saya punya banyak bunga untuk dibagikan kepada orang lain. Menurutnya, madu berguna untuk membantu tumbuhan muda menancapkan akar-akarnya.

Mata untuk Melihat

Belum lama ini saya menemukan keindahan dari seni anamorphic (teknik karya seni yang membuat obyek terlihat berdimensi). Karya seni yang awalnya terlihat seperti kumpulan benda yang tidak jelas itu baru bisa dipahami bila dilihat dari sudut yang tepat. Salah satunya adalah karya sederet tiang vertikal yang disusun sedemikian rupa untuk menampilkan wajah seorang pemimpin terkenal. Karya seni lain terbuat dari kumpulan kabel kusut yang dibentuk menyerupai seekor gajah. Karya lainnya yang dibentuk dari ratusan titik hitam yang tergantung oleh kawat-kawat menjadi sebuah mata seorang wanita bila dilihat dengan benar. Kunci seni anamorphic ini adalah melihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda hingga menemukan arti yang tepat.

Tak Pernah Merasa Cukup

Frank Borman pernah menjadi komandan misi pertama ke luar angkasa untuk mengelilingi bulan. Ia mengaku tidak terkesan pada apa yang dilihatnya. Perjalanan pulang-pergi itu membutuhkan waktu dua hari penuh. Frank sempat mabuk udara dan muntah. Ia berkata bahwa melayang-layang dalam kondisi gravitasi nol memang mengasyikkan—tetapi untuk tiga puluh detik saja. Sesudah itu biasa saja. Dari dekat, bulan terlihat tidak menarik dan permukaannya bopeng-bopeng karena penuh kawah. Awak pesawatnya mengambil foto-foto hamparan permukaan bulan, lalu menjadi bosan juga.

Tersesat

Karena tinggal dekat peternakan sapi, komedian Michael Yaconelli sempat memperhatikan bagaimana sapi cenderung berkelana ketika merumput. Seekor sapi akan terus bergerak untuk mencari “padang rumput yang lebih hijau”. Sapi tersebut bisa saja menemukan rumput segar di bawah keteduhan pohon pada pinggir tanah peternakan itu. Lalu, tepat di balik pagar yang sudah patah terdapat semak hijau yang terlihat enak. Sapi itu bisa berkelana lebih jauh melewati pagar dan sampai ke jalan. Begitu terus sampai akhirnya sapi itu tersesat.