MEMANDANG SALIB
Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. –1 Petrus 2:21
Saat mengunjungi Katedral Antwerp di Belgia, saya terpesona oleh patung yang diberi nama Laki-Laki yang Membawa Salib. Patung berbahan perunggu polesan itu menggambarkan seorang laki-laki berjas tebal dan berkacamata yang menengadah ke arah salib besar yang sedang diimbangkannya dengan satu tangan.
Mula-mula saya berpikiran…
SIMON ORANG KIRENE
Seorang yang bernama Simon, orang Kirene, . . . mereka paksa untuk memikul salib Yesus. –Markus 15:21
Mata suram mengintip dari lukisan Simon Orang Kirene karya seniman kontemporer Belanda Egbert Modderman. Simon ditarik keluar dari kerumunan orang yang sedang menonton dan dipaksa untuk menolong Yesus dengan memikul salib-Nya (MARKUS 5:21). Di dalam lukisan itu, mata Simon mengungkapkan beban fisik dan mental yang…
AKU HIDUP
[Allah] menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita. –Efesus 2:5
Laura Brooks adalah seorang ibu berumur 52 tahun dengan dua orang anak. Awalnya ia tidak tahu namanya termasuk dalam daftar 14.000 orang yang pada tahun 2011 dicatat oleh pemerintah Amerika Serikat sebagai orang yang telah meninggal dunia. Laura mulai curiga ketika ia tidak lagi menerima tunjangan…
Berperang bersama Allah
Tindakan kepahlawanan Desmond Doss, seorang tentara Angkatan Darat Amerika Serikat, diangkat ke layar perak pada tahun 2016 dengan judul Hacksaw Ridge. Doss menganut keyakinan yang melarangnya merenggut nyawa sesama manusia, dan sebagai petugas medis di kemiliteran ia berkomitmen untuk memelihara nyawa orang lain, meskipun dengan risiko kehilangan nyawanya sendiri. Dalam penganugerahan Medali Kehormatan untuk Doss pada tanggal 12 Oktober 1945, tanda penghargaannya mencantumkan kata-kata berikut: “Prajurit Satu Doss menolak berlindung dan tetap berada di medan perang bersama banyak tentara yang cedera, membopong mereka satu per satu hingga ke pinggir lereng curam . . . Tanpa ragu dan dengan gagah berani ia menembus hujan peluru dan tembakan senjata musuh untuk menolong seorang prajurit artileri.”
Lihat Aku!
“Lihat aku menari seperti putri, Nek!” seru cucu perempuan saya yang berumur tiga tahun seraya berlari mengelilingi halaman pondok kami dengan senyum lebar tersungging di wajahnya. “Tarian” cucu saya membuat kami semua yang menontonnya tersenyum. Meskipun ia mendengar kakak laki-lakinya menggerutu, “Ah, itu bukan menari, cuma lari-lari,” hal itu tidak memadamkan sukacitanya karena bisa berlibur bersama keluarga.
Menjamu Tamu Agung
Setelah bertemu dengan Ratu Inggris di sebuah pesta dansa di Skotlandia, Sylvia dan suaminya menerima pesan bahwa keluarga kerajaan akan mengunjungi mereka untuk minum teh. Sylvia yang merasa gugup karena akan menjamu keluarga kerajaan itu mulai membersihkan rumah dan menyiapkan segala sesuatu. Sebelum para tamu agung itu tiba, ia memetik beberapa kuntum bunga dari taman untuk ditata di atas meja. Dengan jantung yang masih berdebar-debar, ia merasa Allah mengingatkannya bahwa Dialah Raja di atas segala raja, dan Dia menyertainya setiap hari. Sylvia pun langsung menjadi tenang dan berpikir, “Ah, yang datang ini hanya Ratu!”