Jangan Khawatir, Berdoalah!
Sebagai obat kekhawatiran, kita diajak Tuhan melihat keberlangsungan alam sebagai bukti pemeliharaan-Nya, untuk kemudian berharap penuh kepada diri-Nya sendiri dalam doa. Namun, bagaimana kita dapat melakukannya dengan setia, di tengah situasi yang terasa meresahkan hari-hari ini?
Simfoni Terbaik
Ketika BBC Music Magazine meminta seratus lima puluh satu konduktor kenamaan dunia untuk mengisi daftar dua puluh karya simfoni terbaik yang pernah digubah, urutan yang teratas ditempati oleh Eroica, Simfoni No. 3 karya Beethoven. Karya dengan judul yang berarti “heroik” ini ditulis semasa pergolakan Revolusi Prancis. Namun, karya tersebut juga lahir dari pergumulan pribadi Beethoven di saat ia perlahan-lahan mulai kehilangan pendengarannya. Gubahan musiknya menampilkan perubahan ekstrem dalam emosi yang mengungkapkan apa artinya menjadi manusia yang tetap bertahan hidup di hadapan banyaknya tantangan. Melalui alunan musik yang berubah-ubah dari perasaan bahagia, kesedihan, hingga akhirnya kejayaan, Simfoni No. 3 karya Beethoven dipandang sebagai ungkapan penghargaan yang tak pernah usang bagi semangat hidup manusia.
Mencari Pertolongan Allah
Selama lima tahun di penghujung abad ke-19, hama belalang menyerang Minnesota dan merusak tanaman pertanian. Para petani berusaha menjerat hewan-hewan itu dengan ter dan membakar lahan untuk memusnahkan telur-telurnya. Dalam keputusasaan dan terancam bahaya kelaparan, warga menyerukan agar dilakukan doa serentak di seluruh penjuru negara bagian untuk memohon pertolongan Allah. Gubernur pun menuruti seruan tersebut dan menetapkan tanggal 26 April sebagai hari doa bersama.
Iman Kristen yang Autentik
Bertahun-tahun lalu, saya melamar pekerjaan di sebuah organisasi Kristen dan disodori sederet aturan legalistik yang melarang orang menikmati alkohol, tembakau, dan bentuk-bentuk hiburan tertentu. Alasannya adalah, “Kami mengharapkan karyawan kami mempunyai perilaku yang Kristen.” Saya bisa menyetujui aturan-aturan tersebut karena saya memang tidak melakukan hal-hal tersebut, sekalipun sebagian besar alasan saya tidak berhubungan dengan iman. Namun, di sisi lain, saya berpikir, Mengapa tidak ada daftar yang melarang orang untuk bersikap sombong, tidak peduli, kasar, acuh tak acuh, dan terus-terusan mengeluh? Tidak ada yang menyinggung soal-soal itu.