Nama yang Sempurna
Pada suatu hari yang panas dan lembap di bulan Agustus, istri saya melahirkan putra kedua kami. Namun, hingga berhari-hari kemudian ia belum diberi nama, karena kami masih mencari-cari nama yang cocok. Setelah berjam-jam mendiskusikannya sambil menikmati es krim dan jalan-jalan naik mobil, kami belum juga memutuskan nama yang tepat. Setelah selama tiga hari hanya disebut sebagai “Bayi Williams”, akhirnya kami menamainya Micah.
Komunitas Orang Percaya
Desember ini, Our Daily Bread Ministries mengupas topik Keterlibatan dalam Gereja—berbagi hidup dengan saudara-saudari seiman di gereja lokal, dan bagaimana itu dapat membawa kita kepada kesehatan rohani, jasmani, dan emosional yang lebih baik.
Memberi dengan Sukacita
Nicholas, yang lahir pada abad ketiga, tidak tahu bahwa berabad-abad setelah kematiannya, ia akan dikenal sebagai Sinterklas. Ia hanyalah orang biasa yang mengasihi Allah dan dengan tulus memperhatikan orang lain. Ia dikenal murah hati dan selalu memberi dengan sukacita. Ia juga banyak melakukan perbuatan baik. Konon, jika mendengar ada keluarga yang mengalami kesulitan keuangan, Nicholas mendatangi rumah mereka pada malam hari dan melemparkan sekantong emas melalui jendela yang terbuka. Emas itu mendarat di dalam sepatu atau stoking yang dihangatkan di dekat perapian.
Menggambarkan Kitab Suci
Ubin keramik biru-putih bermotif yang sering ditemukan di rumah-rumah di Belanda, awalnya dibuat di Delft. Ubin ini berlukiskan pemandangan khas Belanda: alam yang indah, kincir angin, dan orang-orang yang bekerja serta bermain.
Generasi Zaman Sekarang
“Jangan pernah mempercayai siapa pun yang berusia lebih dari tiga puluh tahun,” kata aktivis lingkungan Jack Weinberg pada tahun 1964. Komentarnya menjadi stereotip seluruh generasi; sesuatu yang akhirnya disesali Weinberg. Saat mengingatnya lagi, Weinberg berkata, “Perkataan yang saya lontarkan tanpa berpikir itu . . . akhirnya dibelokkan dan disalahpahami.”