Ketika Kasih Tak Berkesudahan
“Setiap kali Kakek mengajak saya ke pantai, ia selalu melepas arloji dan menyimpannya. Suatu hari saya bertanya, ‘Kenapa Kakek melakukan-nya?’” kenang Sandra.
Efek Awal yang Baru
Saat memasuki usia tiga puluh tahun, Bryony sedih karena masih bekerja di bagian penjualan yang tidak ia sukai. Ia merasa sudah waktunya berhenti menunda-nunda, dan mulai mencari karier baru. Sementara itu, di malam Tahun Baru, David memandangi bayangan dirinya di cermin dan berjanji tahun depan ia akan menurunkan berat badan. Lain lagi dengan James—ia menyadari satu bulan lagi berlalu tanpa keberhasilan mengendalikan emosinya yang meledak-ledak. Bulan depan, ia berjanji pada dirinya sendiri akan berusaha lebih keras lagi.
Firman dan Tahun Baru
Michellan tumbuh besar di Filipina dengan menghadapi banyak tantangan, tetapi ia selalu senang dengan kata-kata dan menemukan penghiburan dengan menikmatinya. Pada suatu hari di bangku kuliah, ia membaca pasal pertama Injil Yohanes, dan “hatinya yang keras tergerak.” Ia merasa seolah-olah seseorang berkata, “Ya, kamu menyukai kata-kata, dan tahukah kamu? Ada Firman Kekal, Pribadi yang . . . dapat mengenyahkan kegelapan, sekarang dan sampai selama-lamanya. Firman yang telah menjadi manusia. Firman yang dapat mengasihimu.”