Month: Oktober 2022

Pelayanan Tanpa Pamrih

Anita melirik ke arah kantong-kantong makanan yang belum dibuka di kafetaria, kemudian memandangi satu-satunya relawan lain yang akan membantu saya…

Seperti Saudara

Ketika seorang pembimbing retret meminta saya untuk berbicara empat mata dengan Karen, saya menemukan dirinya sedang menangis di ruang konseling. Karen berusia empat puluh dua tahun dan ingin menikah, dan seorang pria menaruh perhatian padanya. Namun, pria ini adalah atasannya sendiri, dan sudah beristri.

Walk On

Walk On adalah memoar menarik dari Ben Malcolmson. Ia seorang siswa yang nyaris tidak memiliki pengalaman bermain futbol dan menjadi seorang “walk on”—pemain yang tidak direkrut—untuk tim Universitas Southern California yang berhasil meraih gelar juara Rose Bowl tahun 2007. Tadinya, sebagai jurnalis di majalah kampus, Malcolmson ingin menulis tentang proses perekrutan pemain yang melelahkan. Tak disangka-sangka, ia berhasil lolos masuk tim.

Yang Tak Kita Sadari, Tapi Menyatukan Kita Semua

Bisakah Anda bayangkan jika tidak ada bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu? Indonesia pasti takkan pernah berdiri sebagai negara merdeka dan besar seperti sekarang. Bahasa Indonesia merupakan anugerah Allah bagi rakyat Nusantara. Bagaimana kita, umat Kristen, dapat merawat dan mengembangkan bahasa nasional kita demi anak cucu kita?

Mempercayai Petunjuk Arah dari Allah

Saat kami berkendara ke lokasi yang tidak dikenal, suami saya tersadar bahwa GPS kami tiba-tiba menunjukkan arah yang tampaknya keliru. Setelah memasuki jalan bebas hambatan empat jalur yang nyaman, kami disarankan untuk keluar dan menyusuri jalan satu jalur yang sejajar dengan jalan raya. “Aku ikuti saja,” kata suami saya, meski jalan bebas hambatan terlihat lancar-lancar saja. Namun, setelah berkendara kira-kira 16 kilometer jauhnya, lalu lintas di jalan tol di sebelah kami melambat hingga nyaris berhenti total. Apa penyebabnya? Ada sebuah proyek pembangunan. Dan jalan arteri yang kami lewati? Karena lalu lintasnya tidak padat, kami pun tiba di tujuan tanpa hambatan. “Aku tidak bisa melihat apa yang terjadi di depan,” kata suami saya, “tetapi GPS ini bisa.” Atau, seperti yang kami sepakati, “seperti Allah juga bisa melihatnya.”