Allah, Tempat Kediaman Kita
Suatu sore ketika saya sedang joging tak jauh dari sebuah lokasi pembangunan di kompleks kami, seekor anak kucing yang kurus dan kotor mengeong dengan memelas dan mengikuti saya sampai ke rumah. Hari ini, Mickey telah menjelma menjadi kucing dewasa yang sehat dan gagah. Ia menikmati kehidupan yang nyaman di rumah kami, dan keluarga kami sangat menyayanginya. Setiap kali saya joging melewati jalan tempat saya menemukannya, saya sering membatin, Terima kasih, Tuhan. Mickey tidak lagi hidup di jalan. Dia punya rumah sekarang.
Melihat Yesus
Pada usia empat bulan, Leo belum pernah melihat orangtuanya. Ia terlahir dengan kondisi langka yang menyebabkan penglihatannya buram. Ia seperti hidup dalam kabut pekat. Namun, dokter mata merancang kacamata khusus untuknya.
Tangan Allah Terbuka Lebar
Saya menatap ponsel saya dengan kening berkerut, lalu mendesah. Saya baru saja bersitegang dengan seorang teman tentang urusan anak-anak kami, dan saya sadar saya perlu meneleponnya untuk meminta maaf. Meski sebenarnya saya tidak ingin melakukannya karena masalah di antara kami belum selesai, saya tahu saya sudah gagal bersikap baik dan rendah hati sewaktu kami mendiskusikan masalah tersebut.
Gembala yang Baik
Ketika Pendeta Warren mendengar bahwa seorang pria di gerejanya telah meninggalkan istri dan keluarganya, ia memohon kepada Allah agar menolongnya bertemu dengan pria tersebut dengan cara yang seolah-olah kebetulan supaya ia dapat berbicara dengannya. Lalu Allah mengabulkan doanya! Saat Warren memasuki sebuah restoran, ia melihat pria itu di meja di dekatnya. “Permisi, masih ada tempat untuk satu orang yang lapar?” tanyanya. Tak lama kemudian mereka pun berbagi cerita dan berdoa bersama.