Aku Takut Di-PHK
Ketika PHK terjadi, siapa yang dapat menolong Anda melewati perjalanan yang sulit ini?
Menyirami Ilalang
Musim semi kali ini, ilalang merajalela di pekarangan belakang rumah kami hingga membuatnya seperti hutan dalam film Jurassic Park. Begitu besarnya salah satu ilalang sehingga saat saya berusaha mencabutnya, saya khawatir akan mencederai diri sendiri. Sebelum sempat mengambil sekop untuk mencungkilnya, saya melihat putri saya justru menyirami ilalang itu. “Kenapa kamu menyiraminya?” sergah saya. “Aku ingin melihat sebesar apa tumbuhnya nanti!” jawabnya sambil nyengir nakal.
Parenting Bagus Pasti Menghasilkan Anak Baik?
Apakah parenting yang bagus pasti akan menghasilkan anak yang baik?
Aku Takut Di-PHK
Dengan ketidakstabilan ekonomi dan lingkungan kerja saat ini, banyak dari kita yang menghadapi ancaman kehilangan pekerjaan. Siapa yang bisa menolong kita dan memberikan jaminan serta penghiburan, yang selalu hadir untuk menolong dan memelihara kita?
Perkasa dan Baik
Pembina mahasiswa yang masih muda itu sedang resah. Namun, ia tampak bimbang ketika saya memberanikan diri untuk bertanya apakah ia sudah berdoa, untuk meminta tuntunan Allah dan memohon pertolongan dari-Nya. Berdoa tanpa henti, seperti anjuran Paulus. Namun, ia mengaku, “Aku tidak yakin apakah aku masih mempercayai kuasa doa.” Ia mengernyit. “Aku juga tidak yakin Allah mendengarkan doa. Lihat saja keadaan dunia ini.” Si pemimpin muda itu sedang “membangun” pelayanan dengan kekuatannya sendiri, dan sayangnya, ia gagal. Mengapa? Karena ia menolak Allah.
Melepaskan
Autobiografi Agustinus yang berjudul Confessions (Pengakuan-Pengakuan) menggambarkan perjalanannya yang panjang dan berliku hingga berjumpa dengan Yesus. Pada satu kesempatan, ia pergi ke istana untuk menyampaikan pidato berisi sanjungan bagi kaisar. Ketika sedang mencemaskan isi pidatonya yang bagus tetapi tidak tulus, ia melihat seorang pengemis mabuk sedang “bersenda gurau dan tertawa”. Ia tersadar si pemabuk sudah menikmati kebahagiaan sesaat dari apa yang ia kerjakan, dan dengan usaha yang jauh lebih sedikit. Maka, Agustinus pun berhenti mengejar kesuksesan duniawi.