Demi Kasih
Lari maraton menuntut pesertanya untuk memacu diri sendiri, baik secara fisik maupun mental. Namun, bagi seorang pelajar SMA, berlomba dalam maraton lintas alam berarti memacu orang lain. Dalam setiap latihan dan lomba, Susan Bergeman yang berusia empat belas tahun menjadi pendorong kursi roda kakak laki-lakinya, Jeffrey. Ketika Jeffrey berumur dua puluh dua bulan, ia sempat mengalami gagal jantung yang membuatnya menderita kerusakan dan kelumpuhan otak. Kini, Susan mengorbankan target larinya sendiri demi berlomba bersama Jeffrey. Sebuah teladan kasih dan pengorbanan yang indah!
Bagaimana Cara Saya Mengemudi?
“ARRRGH!” teriak saya saat truk bengkel itu tiba-tiba menyalip jalan saya. Lalu saya melihat pada truk itu sebuah kalimat bertuliskan: “Bagaimana Cara Saya Mengemudi?” lengkap dengan nomor telepon. Saya langsung mengambil ponsel dan menghubungi nomor itu. Seorang wanita menanyakan alasan saya menelepon, dan saya menumpahkan semua uneg-uneg saya. Ia mencatat nomor truk itu, lalu dengan nada lelah berkata, “Tahukah Anda, Anda juga bisa menelepon untuk memberitahukan bahwa pengemudi kami mengemudikan mobilnya dengan baik.”
Allah Melihat, Mengerti, dan Peduli
Adakalanya menjalani hidup dengan sakit dan kelelahan yang kronis membuat saya terisolasi di rumah dan merasa sendirian. Saya sering merasa tidak terlihat oleh Allah dan sesama. Suatu pagi buta, saya bergumul dengan perasaan itu ketika sedang berdoa sambil berjalan-jalan bersama anjing saya. Kemudian saya melihat sebuah balon udara di kejauhan. Orang-orang di dalam keranjang balon itu dapat menikmati pemandangan lingkungan kami yang tenang dari atas, tetapi mereka tidak bisa melihat saya. Sambil terus berjalan melewati rumah-rumah tetangga, saya menghela napas sambil berpikir, Di balik pintu-pintu rumah ini, berapa banyak orang yang merasa tidak terlihat dan tidak penting? Selesai berjalan pagi, saya meminta Allah memberi saya kesempatan untuk mengungkapkan kepada para tetangga bahwa saya—dan Allah—melihat serta mempedulikan mereka.
Ibu dan Ilah-ilah Lain di Hatinya
Di Hari Ibu Internasional ini, marilah kita menyelidiki ilah-ilah yang bersembunyi di hati kita.
Dewa-Dewa yang Dicuri
Seorang wanita bernama Ekuwa melaporkan benda miliknya yang hilang—sebuah patung pahatan dari kayu yang disembah keluarganya sebagai dewa. Karena yakin telah menemukan benda tersebut, petugas polisi mengundang Ekuwa untuk mengidentifikasinya. “Apakah ini dewa Anda?” tanya mereka. Ekuwa berkata sedih, “Bukan, dewaku jauh lebih besar dan lebih indah daripada itu.”