Lebih Berharga daripada Emas
Pernahkah Anda melihat-lihat barang-barang murah yang dijajakan tukang loak dan berharap menemukan benda yang sangat berharga di sana? Peristiwa seperti itu pernah terjadi di Connecticut, Amerika Serikat. Sebuah periuk antik China bercorak bunga yang dibeli dengan harga 35 dolar di tukang loak kemudian terjual dengan harga lebih dari 700 ribu dolar dalam sebuah lelang pada tahun 2021. Ternyata periuk itu adalah sebuah artefak penting yang langka dan bersejarah dari abad ke-15. Ini menjadi pengingat bahwa sesuatu yang dianggap kurang berharga oleh beberapa orang ternyata dapat bernilai sangat besar.
Tiga Raja
Dalam drama musikal yang sukses besar, Hamilton, Raja Inggris George III ditampilkan dengan jenaka sebagai penjahat yang sinting. Akan tetapi, sebuah biografi terbaru tentang Raja George menyatakan bahwa ia bukanlah seorang tiran seperti yang digambarkan dalam Hamilton ataupun Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat. Seandainya George memang seorang yang lalim seperti yang dinyatakan orang Amerika, ia pasti sudah menghalangi upaya perjuangan kemerdekaan tersebut dengan cara membumihanguskan semuanya. Namun, menurut buku tadi, temperamennya yang “santun dan baik hati” telah menahannya dari perbuatan tersebut.
Dapatkan Hadiah Ulang Tahun dari Kami!
Kami ingin merayakan ulang tahun kami dengan menghadiahkan Anda edisi 90 hari dari “Pengabdianku bagi Kemuliaan-Nya” karya klasik Oswald Chambers yang telah diperbarui.
Perhiasan Ganti Abu
Setelah terjadinya Marshall Fire, bencana kebakaran paling merusak dalam sejarah Colorado, sebuah lembaga pelayanan menawarkan bantuan kepada para keluarga untuk mencarikan barang-barang berharga milik mereka di antara abu bekas kebakaran. Keluarga-keluarga itu menyebutkan benda-benda berharga apa saja yang mereka harap masih dapat diselamatkan. Jumlahnya tidak banyak. Seorang pria menyebutkan tentang cincin kawin yang ia letakkan dalam meja rias kamar di lantai dua rumahnya. Rumahnya telah musnah, isinya hangus atau meleleh menjadi selapis reruntuhan di tanah. Orang-orang berusaha mencari cincin tersebut di sudut tempat kamar itu semula berada, tetapi tidak menemukan apa-apa.
The Strength of a Man
The Strength of a Man
Pintu yang Sama bagi Semua Orang
Sewaktu saya kecil, restoran di lingkungan tempat tinggal saya masih memberlakukan aturan yang mengikuti dinamika sosial dan rasial pada akhir 1950-an sampai awal 1960-an. Para pelayan dapur—Mary si juru masak, dan para pencuci piring seperti saya—berkulit hitam, sementara para pengunjung restorannya berkulit putih. Pelanggan berkulit hitam dapat memesan makanan, tetapi harus mengambilnya di pintu belakang. Kebijakan tersebut mempertegas diskriminasi terhadap orang kulit hitam di masa itu. Meski semua itu telah lama berlalu, kita masih perlu bertumbuh dalam cara kita berhubungan dengan satu sama lain sebagai manusia yang diciptakan serupa dengan gambar Allah.