Berserah Penuh kepada Kristus
Pada tahun 1920, John Sung, anak keenam seorang pendeta Tionghoa, menerima beasiswa untuk belajar di sebuah universitas di Amerika Serikat. Ia lulus dengan nilai tertinggi, menyelesaikan program master, bahkan meraih gelar PhD. Akan tetapi, dalam usahanya mengejar ilmu, ia telah menjauh dari Allah. Kemudian, suatu malam di tahun 1927, ia menyerahkan hidupnya kepada Kristus dan merasa terpanggil untuk menjadi pengkhotbah.
Yesus Raja Kita
Saat mengebor minyak di salah satu negara terpanas dan terkering di dunia, sekelompok pekerja terkejut menemukan suatu sistem air bawah tanah yang sangat besar. Pada tahun 1983, sebuah proyek “sungai besar buatan manusia” pun dimulai, dengan pemasangan jaringan pipa untuk mengalirkan air tawar berkualitas tinggi ke kota-kota yang sangat membutuhkannya. Sebuah plakat yang dipasang di dekat proyek tersebut berbunyi, “Dari sinilah mengalir urat nadi kehidupan.”
Buku Terbaru: Teman Jelajah - Efesus
Alami hikmat Tuhan yang mengubahkan!
Tahun Politik: Rengkuh Keramahan, Hindari Kemarahan
Mari kita berpolitik dengan hospitalitas, sesuai dengan sikap yang Kristus teladankan dan kultur kita sebagai bangsa Nusantara yang ramah.
Berbagi Tanda Kepedulian
Setiap pagi, pendeta muda itu berdoa meminta Allah memakai dirinya untuk memberkati seseorang hari itu. Sering kali, situasi yang dimintanya itu muncul dan hatinya pun senang. Suatu hari, saat beristirahat dari pekerjaan sambilannya, ia duduk di bawah sinar matahari bersama seorang rekan kerja yang bertanya kepadanya tentang Yesus. Pendeta itu pun menjawab pertanyaan rekan kerja itu apa adanya. Tidak ada khotbah. Tidak ada perdebatan. Ia berkata bahwa Roh Kudus membimbingnya untuk berbicara santai dengan cara yang terasa efektif tetapi penuh kasih. Ia juga mendapat teman baru—seseorang yang haus untuk belajar lebih banyak tentang Allah.