Dalam Lembah Kekelaman
Kita tidak dapat terlepas dari lembah duka atau kelamnya penderitaan. Namun, kita punya Penolong yang berjalan bersama kita untuk melewati penderitaan itu.
Ratapan Kesesakan
Jinan, seorang anak perempuan berusia lima tahun asal Suriah, terjebak di bawah reruntuhan bangunan lantai dua yang ambruk akibat gempa. Ia berteriak minta tolong sambil melindungi adik laki-lakinya dari puing-puing di sekitar mereka. “Tolong keluarkan aku; aku akan lakukan apa saja,” ia berseru menyayat hati. “Jadi pesuruhmu juga aku mau.”
Buku - Menyelami hati Kristus
Kepedulian Kristus kepada manusia yang menderita adalah cerminan hati Allah Bapa.
Keberanian dalam Kristus
Menjelang abad ke-20, Mary McDowell hidup dalam kondisi yang sangat jauh berbeda dengan tempat penyimpanan hewan ternak yang kumuh di kota Chicago. Meski rumahnya hanya berjarak tiga puluh dua kilometer dari tempat itu, Mary tidak tahu banyak mengenai buruknya kondisi kerja yang mendorong para pekerja di tempat penyimpanan hewan itu melakukan pemogokan. Namun, begitu Mary mengetahui kesulitan yang dihadapi para pekerja dan keluarga mereka, ia memutuskan untuk pindah dan tinggal di antara mereka, supaya dapat ikut memperjuangkan kondisi yang lebih baik. Ia melayani kebutuhan mereka, termasuk mengajar anak-anak di suatu sekolah yang diselenggarakan di bagian belakang sebuah toko kecil.
Mengingat Sang Pencipta
Saya baru membaca sebuah novel yang bercerita tentang seorang wanita bernama Nicola yang menolak untuk menerima kenyataan bahwa ia mengidap kanker stadium akhir. Ketika teman-teman Nicola yang jengkel mendesaknya untuk menghadapi kebenaran, terkuaklah alasan dari sikapnya tersebut. “Aku telah menyia-nyiakan hidupku,” kata Nicola kepada mereka. Meski bertalenta besar dan lahir dalam keluarga kaya, “Aku tidak melakukan apa-apa dengan hidupku. Aku ceroboh dan tidak pernah tekun melakukan apa pun.” Bayangan bahwa ia akan meninggalkan dunia dengan merasa tidak banyak yang telah ia capai, ternyata terlalu menyakitkan untuk diterima Nicola.