Lembah Pujian
Penyair William Cowper bergumul dengan depresi di hampir sepanjang hidupnya. Setelah percobaan bunuh diri yang gagal, ia dimasukkan ke rumah sakit jiwa. Namun, di sanalah Cowper menjadi sungguh-sungguh percaya kepada Yesus lewat seorang dokter Kristen yang merawatnya. Tak lama setelah itu, Cowper berkenalan dengan John Newton, pendeta dan penulis himne pujian. Newton mendorong Cowper untuk berkolaborasi menuliskan serangkaian himne untuk gereja mereka. Salah satu himne karya Cowper berjudul “God Moves in a Mysterious Way” (Dengan Cara-Mu yang Ajaib), dengan kata-kata yang berasal dari pengalaman hidup yang sangat berat: “Orang percaya janganlah takut pencobaan, anug’rah Tuhan tetaplah menyertai anak-Nya; Tetaplah harap pada-Nya tak usah sangsilah, di balik kedahsyatan-Nya terpancar kasih-Nya” (NRM No. 135).
E-book Terbaik untuk Keluarga
Temukan bagaimana Anda dapat terlepas dari tekanan dan kecemasan akibat kodependensi.
Kasih Allah yang Lembut
Sebuah video dari tahun 2017 menarik perhatian dunia karena memperlihatkan cinta seorang ayah kepada anaknya. Di dalamnya seorang ayah sedang menghibur putranya yang berusia dua bulan saat divaksin. Setelah perawat selesai menyuntik, sang ayah dengan lembut memeluk dan mendekap putranya ke pipi, dan bayi itu langsung berhenti menangis. Rasanya hampir tidak ada hal yang lebih menenangkan daripada perhatian lembut dari orangtua yang mengasihi anaknya.
Pentingnya Pilihan Hidup
Pendeta Damian berencana untuk melawat dua orang yang sudah sekarat di rumah sakit. Masing-masing dari mereka telah memilih jalan hidup yang berbeda. Di suatu rumah sakit dirawat seorang wanita yang sangat dicintai oleh keluarganya. Pelayanan tanpa pamrih yang selama ini dilakukan wanita itu membuatnya disayang banyak orang. Saudara-saudari seiman berkumpul di sekelilingnya untuk menaikkan penyembahan, doa, serta harapan mereka kepada Allah. Di rumah sakit yang lain, kerabat dari salah seorang jemaat Pendeta Damian juga tengah meregang nyawa. Kekerasan hati pria itu telah membawanya kepada kehidupan yang sama kerasnya, dan keluarganya yang berantakan harus menanggung dampak dari keputusan dan kesalahannya yang buruk. Perbedaan besar dari kedua situasi tersebut mencerminkan betapa kontrasnya cara hidup mereka masing-masing.
Siap Pergi untuk Allah
Buku Hidden Figures menceritakan persiapan untuk penerbangan John Glenn ke luar angkasa. Pada tahun 1962, komputer merupakan penemuan mutakhir yang masih baru dan kerap mengalami gangguan. Glenn tidak percaya pada penggunaan komputer dan mengkhawatirkan perhitungan untuk peluncuran tersebut. Ia tahu ada seorang wanita cerdas di ruang kerja yang dapat melakukan perhitungan, dan ia mempercayai wanita itu. “Kalau ia mengatakan angkanya tepat,” kata Glenn, “aku siap berangkat.”