Month: Mei 2024

Padang Belantara yang Rimbun

Seabad yang lalu, hutan rimbun pernah menutupi sekitar 40 persen wilayah Etiopia, tetapi sekarang, tinggal 4 persen yang tersisa. Penebangan hutan yang dilakukan untuk pertanian tetapi tanpa melindungi pepohonan telah menimbulkan krisis ekologi. Mayoritas dari sisa-sisa wilayah yang masih hijau berada di bawah perlindungan gereja. Selama berabad-abad, jemaat-jemaat lokal dari Gereja Ortodoks Etiopia Tewahido telah memelihara oasis-oasis di tengah padang belantara yang tandus. Foto-foto yang diambil dari ketinggian memperlihatkan pulau-pulau rimbun yang dikelilingi pasir berwarna cokelat. Para pemimpin gereja tersebut dengan tegas menyatakan bahwa menjaga keberlangsungan hidup pepohonan hijau itu adalah bagian dari ketaatan mereka kepada Allah sebagai pengelola ciptaan-Nya.

International Mother's Day Sale!

Raih Kesempatan Spesial: International Mother's Day Sale! Hingga 12 Mei 2024.

Mata untuk Melihat

Joy mengkhawatirkan seorang kerabatnya, Sandy, yang sudah bertahun-tahun bergumul dengan kecanduan alkohol dan gangguan mental. Suatu hari, ketika mengunjungi apartemen Sandy, ia mendapati pintu-pintunya terkunci dan unitnya tampak kosong. Sementara ia dan beberapa orang lain berusaha mencari Sandy, Joy berdoa, “Ya Allah, tolonglah aku melihat apa yang tidak kulihat.” Ketika mereka hendak meninggalkan tempat itu, Joy mengedarkan pandangannya dan melihat tirai apartemen itu bergerak pelan. Saat itulah ia tahu bahwa Sandy masih hidup. Meski dibutuhkan bantuan darurat untuk menolong Sandy, Joy sangat bersukacita karena doanya terjawab.

Menang dalam Peperangan Rohani

Peperangan kita yang sesungguhnya bukan melawan darah dan daging, tetapi melawan penguasa-penguasa yang tak terlihat dan kuasa kegelapan.

Karunia Pemberian Allah

Beberapa dekade yang lalu, saya pernah mengikuti kegiatan retret sebuah kampus. Di sana semua orang membicarakan tentang hasil tes kepribadian mereka. “Saya seorang ISTJ!” kata seseorang. “Saya ENFP,” kata yang lain. Saya takjub. “Kalau saya ABCXYZ,” canda saya.

Ketaatan Penuh Kasih

Pada upacara pernikahan kami, pendeta bertanya kepada saya, “Bersediakah engkau berjanji untuk mencintai, menghormati, dan menaati suamimu, hingga maut memisahkan kalian?” Sambil menatap calon suami saya, saya berbisik, “Taat?” Kami sudah membangun hubungan kami berdasarkan rasa cinta dan hormat—bukan ketaatan buta, seperti yang saya pikir dimaksudkan dalam janji pernikahan itu. Saya betul-betul menggumulkan makna kata taat tersebut, sebelum kemudian berkata, “Ya, saya bersedia.”