Anugerah yang Mengubah Hidup
Saya dan suami menyapa kaum muda di gereja kami sambil membagikan Alkitab kepada mereka. Saya berkata, “Allah akan menggunakan anugerah tak ternilai ini untuk mengubah hidup kalian.” Malam itu, beberapa siswa berkomitmen untuk membaca Injil Yohanes bersama-sama. Kami rajin mengajak mereka untuk membaca Alkitab dan mengajarkan mereka firman Tuhan setiap minggu di rumah kami. Lebih dari 10 tahun kemudian, saya bertemu dengan salah satu siswa kami. “Saya masih menggunakan Alkitab pemberianmu,” katanya. Saya bersyukur melihat bukti pertumbuhan iman di dalam kehidupannya.
Perkemahan Nasional
Kami berkemah di bawah bintang-bintang, tanpa ada sesuatu pun di antara kami dan langit Afrika Barat yang tak berujung. Kami tidak butuh tenda pada musim kemarau seperti saat itu. Yang harus ada adalah api unggun. “Jangan biarkan apinya padam,” kata Ayah sambil menusuk-nusuk kayu bakarnya dengan tongkat. Api akan membuat satwa liar tidak berani mendekat. Makhluk ciptaan Allah memang luar biasa, tetapi tentu tidak ada yang mau macan tutul atau ular berkeliaran di sekitar perkemahan.
Banyak Kasih Karunia, Banyak Saluran
Dalam sebuah konferensi bagi hamba Tuhan yang saya hadiri bertahun-tahun lalu, saya merasa disegarkan melihat banyaknya orang percaya yang menggunakan karunia rohani mereka.
Mengabdi dengan Senang Hati
Andrew Card menjabat sebagai Kepala Staf Gedung Putih di bawah Presiden George W. Bush. Dalam sebuah wawancara mengenai perannya, Card menjelaskan, “Dalam ruang kantor setiap anggota staf tergantung sebuah tulisan tentang tujuan kami: ‘Kami mengabdi kepada keinginan Presiden’. Namun, itu tidak berarti kami berusaha menyenangkan hati Presiden atau mengikuti apa saja kemauannya. Sebaliknya, kami mengabdi dengan memberi tahu Presiden apa yang perlu diketahui agar beliau dapat melaksanakan tugasnya.” Tugas Presiden tersebut adalah memerintah negara Amerika Serikat.