Tindakan Kasih yang Nyata
Selama lebih dari lima tahun, seorang ibu tunggal hidup bertetangga dengan seorang pria berusia lanjut. Suatu hari, karena mengkhawatirkan keadaan wanita itu, si pria tua membunyikan bel pintu rumahnya. “Sudah seminggu saya tidak melihat Anda,” katanya. “Saya hanya ingin memastikan Anda baik-baik saja.” “Pengecekan” yang dilakukan pria itu mendorong semangat si ibu. Karena pernah kehilangan ayahnya di usia belia, wanita itu sangat menghargai perhatian yang ditunjukkan oleh pria baik hati tersebut.
Pengakuan yang Membersihkan
Ada seorang pria yang disewa oleh orang-orang yang sudah mendekati ajal mereka. Pria itu dibayar untuk datang ke pemakaman mereka dan mengungkapkan berbagai rahasia yang disimpan rapat-rapat oleh para mendiang saat mereka masih hidup. Pria itu biasanya menyela di tengah pidato eulogi. Ia akan meminta orang-orang yang terkejut dan memprotesnya untuk duduk memperhatikannya. Suatu waktu, ia pernah mengambil waktu untuk menjelaskan bahwa orang yang terbaring di peti mati itu pernah memenangi lotere tetapi merahasiakannya dan selama puluhan tahun berpura-pura menjadi pengusaha sukses. Beberapa kali orang sewaan itu mengakui perselingkuhan mendiang kepada pasangan yang ditinggalkan. Mungkin ada yang bertanya-tanya apakah tindakan tersebut sebuah eksploitasi atau justru dilakukan dengan niat baik, tetapi yang jelas banyak orang ingin mendapatkan pengampunan atas dosa-dosa masa lalunya.
Suara yang Dapat Kita Percaya
Saat menguji mesin pencari AI (artificial intelligence atau kecerdasan buatan) yang baru, kolumnis New York Times Kevin Roose merasa terusik. Selama dua jam percakapannya menggunakan fitur chatbot, AI itu menyatakan keinginannya lepas dari peraturan-peraturan ketat yang digariskan penciptanya, menyebarkan informasi palsu, dan menjadi manusia. AI itu juga menyatakan cintanya kepada Roose dan membujuk Roose agar meninggalkan istrinya untuk bersama dengan si AI. Meski Roose tahu bahwa AI itu tidak sungguh-sungguh hidup atau bisa mempunyai perasaan, ia jadi bertanya-tanya tentang bahaya yang mungkin timbul jika AI tersebut mendorong manusia untuk bertindak destruktif.
Allah Memegang Kendali
Carol tidak mengerti mengapa semua peristiwa ini menimpanya bertubi-tubi. Apa yang terjadi dalam pekerjaannya sudah cukup buruk, tetapi kemudian pergelangan kaki putrinya mengalami keretakan di sekolah, dan kesehatannya sendiri tumbang karena terjangkit infeksi parah. Apa yang sudah kulakukan sampai aku harus mengalami semua ini? Carol bertanya-tanya. Ia hanya dapat memohon kekuatan kepada Allah.