Hari 1
Baca: Rut 1:1-2
Belum lama ini, saya pergi ke bandara untuk melepas seorang teman sekelas yang pindah ke luar negeri bersama keluarganya. Setelah menganggur lebih dari setahun, akhirnya ia mendapat pekerjaan di sebuah kota yang terkenal tidak ramah kepada orang Kristen. Namun, gajinya besar, demikian alasannya, dan anak-anaknya hanya perlu berada di sana selama dua tahun.
Kisah Rut dimulai dengan Elimelekh yang…

Bersih Seluruhnya
Pada suatu hari yang dingin di bulan November, gereja kami berencana untuk mengisi 200 buah tas ransel berisi perbekalan bagi para tunawisma. Saat bersiap membantu pengisian itu, saya memilah-milah barang yang telah disumbangkan, sambil berharap akan menemukan sarung tangan, topi, kaus kaki, dan selimut yang masih baru. Kami juga akan membagikan semangkuk sup cabai dan roti lapis kepada para penerima ransel. Kemudian saya menemukan sebuah benda yang mengejutkan saya: kain-kain lap. Ketika saya hanya berfokus untuk membantu para tunawisma agar tetap hangat dan kenyang, seseorang teringat untuk membantu mereka menjaga kebersihan.

Bukti Terbaik
Lee Strobel tidak percaya pada Allah, dan juga tidak percaya pada kebangkitan Yesus. Namun, Lee adalah seorang jurnalis dengan pemikiran yang analitis. Ketika istrinya percaya kepada Yesus, Lee pun memutuskan untuk mempelajari lebih dalam kepercayaan baru istrinya. Setelah dua tahun melakukan studi, ia akhirnya menyerah—dan mau percaya kepada Allah, percaya kepada kebangkitan Yesus, dan beriman kepada Kristus.

Mengenakan Kristus
Rose Turner, seorang psikolog mode di London College of Fashion, mempelajari bagaimana pakaian berdampak terhadap cara orang berpikir, bertingkah laku, dan bahkan suasana hati mereka. Pakaian merupakan benda yang paling dekat dengan tubuh kita, oleh sebabnya hal itu menjadi seperti “kulit kedua” dan mempersiapkan kita menghadapi apa pun yang mungkin terjadi pada hari kita mengenakannya. Misalnya, mengenakan pakaian kerja dapat “mendorong motivasi dan konsentrasi” di tempat kerja, dan memakai pakaian lama yang memiliki kenangan tertentu dapat memberikan kenyamanan di tengah situasi yang penuh tekanan.

Dari Ratapan Menjadi Pujian
Ada sejumlah legenda yang beredar tentang asal usul nama bunga berkelopak lima yang disebut “forget-me-not” (secara harfiah berarti “jangan lupakan saya”; di Indonesia disebut “mamung”). Salah satu kisahnya berasal dari Jerman. Menurut ceritanya, ketika Allah menamai semua tumbuhan yang Dia ciptakan, sebuah bunga kecil khawatir kalau ia akan terlupakan. Jadi bunga itu berseru, “Jangan lupakan saya, Tuhan.” Maka itulah nama yang Allah berikan kepada bunga itu.