Lenyap Tak Berbekas
Banksy, seniman yang terkenal karena kejahilannya, berhasil melakukan aksi yang mengejutkan. Lukisannya yang berjudul Gadis dengan Balon laku terjual seharga satu juta pound di rumah lelang Sotheby di London. Beberapa saat setelah juru lelang berteriak “Terjual,” sebuah alarm berbunyi dan lukisan itu bergerak turun dan melewati mesin penghancur dokumen yang terpasang di bagian bawah bingkai. Banksy mengunggah foto para peserta lelang yang menatap mahakaryanya yang kini hancur itu di akun media sosialnya, disertai keterangan, “Going, going, gone” (Musnah, lenyap, tak berbekas).
Ke Mana Anda Menuju?
Di wilayah utara Thailand, tim sepak bola junior bernama “Wild Boars” memutuskan pergi menjelajahi sebuah gua bersama-sama. Mereka berniat pulang setelah menjelajah selama satu jam, tetapi menemukan bahwa mulut gua sudah terendam air. Hari demi hari, air yang masuk ke gua semakin tinggi sehingga mereka terpaksa masuk lebih jauh lagi, sampai akhirnya mereka terjebak sejauh 4 km di dalam gua. Ketika akhirnya mereka berhasil diselamatkan dua minggu kemudian, banyak orang bertanya-tanya bagaimana mereka bisa terjebak sedalam itu. Jawabannya: selangkah demi selangkah.
Nilai Diri Kita
Caitlin, seorang penulis buku laris, menggambarkan perasaan depresi yang pernah dialaminya setelah melawan orang yang berusaha melecehkannya. Kekerasan emosional yang dialaminya menorehkan luka yang lebih dalam daripada pergulatan fisiknya, karena ia merasa itu membuktikan “betapa aku tidak diinginkan. Aku bukanlah wanita yang ingin orang kenal dengan dekat.” Ia merasa tidak layak dikasihi, karena menganggap diri hanya pantas diperalat dan dicampakkan begitu saja.
Dia Memegang Kita
Pendeta Watson Jones teringat saat dahulu ia belajar naik sepeda. Sang ayah berjalan di sampingnya ketika Watson melihat ada sejumlah teman perempuan duduk di teras. Karena gengsi, ia berseru, “Ayah, aku sudah bisa sendiri!”, padahal kenyataannya tidak. Ia baru menyadari bahwa ia belum belajar menyeimbangkan dirinya di atas sepeda tanpa dipegang ayahnya. Ternyata ia belum sedewasa yang ia kira.
Hidup Menantikan Yesus Datang
Saya terinspirasi oleh lagu Live Like You Were Dying (Hiduplah Seperti Anda Sedang Sekarat) yang dibawakan oleh penyanyi country Tim McGraw. Dalam lagu itu ia menyebutkan hal-hal yang ingin dilakukan seseorang setelah mendapatkan kabar yang tidak baik tentang kesehatannya. Ia juga memilih untuk lebih cepat mengasihi dan mengampuni orang lain—berbicara kepada mereka dengan lebih lembut. Lagu tersebut mengajak kita untuk hidup dengan sungguh-sungguh, seolah-olah tahu hidup kita sebentar lagi akan berakhir.
Lingkaran Kecil
Seorang teman sekelas memberikan kepada keluarga kami seekor anjing collie yang sudah terlalu tua untuk beranak. Tak lama kemudian kami menyadari bahwa anjing cantik itu pernah menghabiskan sebagian besar hidupnya dikurung di dalam kandang yang kecil. Akibatnya, ia hanya bisa berjalan berputar-putar dalam lingkaran kecil. Ia tidak bisa bermain menangkap barang yang dilemparkan kepadanya, dan tidak bisa lari dengan lurus. Bahkan ketika dilepaskan untuk bermain-main di halaman yang luas, ia mengira masih berada di dalam kandang.
Isi Saku Lincoln
Pada saat presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln, ditembak di Ford Theatre di tahun 1865, dalam saku bajunya ditemukan benda-benda berikut: dua pasang kacamata, selembar pembersih lensa, sebilah pisau lipat, sebuah jam saku, sehelai saputangan, sebuah dompet kulit berisi lembaran uang senilai 5 dolar, dan delapan lembar guntingan koran, beberapa di antaranya berisi pujian terhadap dirinya dan kebijakan-kebijakan yang diambilnya.
Berakhir Sia-sia
Kecanduan heroin adalah hal yang tragis. Seorang pecandu akan menuntut dosis yang semakin dan semakin tinggi demi mencapai tingkat kenikmatan yang sama. Namun, tanpa mereka sadari, dosis tinggi yang mereka cari akan membawa pada akhir yang fatal. Ketika seorang pecandu mendengar kabar tentang seseorang yang meninggal karena overdosis, sangat mungkin pikiran pertama yang muncul dalam benak mereka bukan ketakutan tetapi pertanyaan, “Di mana aku bisa mendapatkan dosis itu?”
Pertolongan yang Bijaksana
Saat mobil saya berhenti di lampu merah, saya melihat lagi orang yang sama berdiri di pinggir jalan. Ia memegang papan dari kardus bertuliskan: Butuh uang untuk makan. Pemberian apa pun sangat membantu. Saya berpaling dan menghela nafas. Apakah saya tipe orang yang tidak peduli kepada orang miskin?