Tersembunyi di Balik Awan
Fenomena supermoon langka muncul pada bulan November 2016, ketika bulan pada orbitnya berada di titik terdekat dengan bumi dalam masa enam puluh tahun terakhir, sehingga terlihat lebih besar dan lebih terang dibandingkan pada waktu-waktu lain. Namun, sayang sekali hari itu langit di tempat saya berada sedang tertutup awan kelabu. Meskipun saya dapat melihat keindahan fenomena tersebut lewat foto-foto yang dikirim teman dari tempat lain, saat menengadah ke langit, saya perlu meyakini bahwa ada supermoon tersembunyi di balik awan.
Dibuat Khusus dengan Tangan
Nenek saya sangat pintar menjahit. Ia selalu merayakan peristiwa penting dalam hidup saya dengan memberi hadiah sebuah hasil jahitannya sendiri. Sweter rajut berwarna merah anggur sebagai hadiah saya lulus SMA. Sehelai selimut warna pirus sebagai hadiah pernikahan kami. Saya suka membuka lipatan pada ujung setiap hasil jahitannya, karena saya akan menemukan sebaris tulisan khasnya yang berbunyi, “Dibuat khusus dengan tangan untukmu.” Lewat setiap kata yang tersulam, saya bisa merasakan kasih nenek saya dan keyakinannya pada masa depan saya.
Kehidupan yang Tiada Tara
Dalam sebuah acara TV, beberapa orang pemuda berperan menjadi murid SMA agar dapat lebih memahami kehidupan remaja. Mereka mendapati bahwa media sosial memiliki peranan yang sangat penting bagi remaja dalam mengukur harga diri mereka. Salah satu peserta mengamati, “Nilai diri [para pelajar] terkait erat dengan media sosial—tergantung dari berapa banyak ‘likes’ yang mereka dapat pada foto yang mereka unggah.” Kebutuhan untuk diterima orang lain dapat mendorong kaum muda bertindak ekstrem di dunia maya.
Lepas dari Kebisingan
Beberapa tahun lalu, pimpinan sebuah kampus mengajak para mahasiswa untuk bergabung dalam kegiatan “mematikan gawai” pada suatu malam. Awalnya para mahasiswa merasa berat meninggalkan telepon genggam dan masuk ke kapel. Namun, mereka akhirnya bersedia dan selama satu jam, duduk diam dalam kebaktian yang diisi dengan musik dan doa. Sesudahnya, salah seorang mahasiswa menggambarkan pengalamannya itu sebagai “suatu kesempatan indah untuk menenangkan diri . . . untuk lepas dari segala kebisingan yang tidak perlu.”
Selalu Menyertai Kita
Wanita itu memusatkan perhatiannya pada rak paling atas, tempat botol-botol saus spageti dipajang. Sudah sejak tadi saya berdiri di sampingnya, memperhatikan rak yang sama dan menimbang-nimbang. Akan tetapi, wanita itu sepertinya tidak menyadari kehadiran saya dan tenggelam dalam pikirannya sendiri. Tidak sulit bagi saya untuk mengambil botol dari rak paling atas karena badan saya yang lumayan tinggi. Namun, tidak demikian dengan wanita itu. Saya menyapanya sambil menawarkan bantuan. Wanita itu sempat tersentak, lalu berkata, “Ya ampun, saya tidak sadar Anda ada di sini. Terima kasih bantuannya, Pak.”