Alat Kebaikan
Setelah seorang penjahat ditangkap, penyidik bertanya mengapa ia nekat menyerang korbannya di hadapan banyak orang. Tanggapan si penjahat sangat mengejutkan: “Ah, saya tahu mereka tidak akan melakukan apa-apa; biasanya orang-orang akan diam saja.” Komentar itu menggambarkan apa yang disebut sebagai guilty knowledge—sikap yang memilih untuk mengabaikan sebuah tindak kejahatan yang Anda tahu sedang terjadi.
Gol Kemenangan
Pada tanggal 5 Februari 2023, Christian Atsu mencetak gol kemenangan untuk tim sepak bolanya dalam sebuah pertandingan di Turki. Pemain bintang ini belajar bermain sepak bola sejak usia kanak-kanak, berlari dengan kaki telanjang di negara asalnya, Ghana. Christian adalah seorang pengikut Kristus, dan ia pernah berkata: “Yesus adalah hal terbaik yang pernah terjadi dalam hidup saya.” Ia sering memuat ayat-ayat Alkitab di media sosial, tidak malu-malu menunjukkan imannya, dan mewujudkan iman itu dengan mendanai sekolah bagi anak-anak yatim piatu.
Perkataan yang Bertanggung Jawab
Kita jarang mendengar ada institusi yang mengaku bersalah setelah terjadinya sebuah tragedi. Namun, satu tahun sesudah peristiwa kematian seorang siswa berusia 17 tahun akibat bunuh diri, sebuah sekolah bergengsi mengaku bahwa mereka telah “gagal secara tragis” untuk melindunginya. Siswa tersebut telah menjadi korban perundungan yang tak kenal ampun, dan pengurus sekolah yang sebenarnya mengetahui perlakuan itu tidak berbuat banyak untuk menolongnya. Kini sekolah itu bertekad mengambil langkah-langkah signifikan untuk melawan perundungan dan memperhatikan kesehatan mental para siswa dengan lebih baik.
Kerapuhan yang Membawa Berkat
Punggungnya bungkuk, dan ia berjalan dengan dibantu tongkat, tetapi penggembalaan rohani yang dilakukannya bertahun-tahun menjadi bukti bahwa ia bergantung pada Allah sebagai sumber kekuatannya. Pada tahun 1993, Pendeta William Barber II didiagnosis menderita penyakit berat yang membuat tulang belakangnya menyatu. Dengan blak-blakan, seseorang pernah berkata kepadanya, “Barber, mungkin engkau perlu melakukan hal lain daripada menjadi pendeta, karena gereja tidak akan mengizinkan [seorang penyandang cacat] menjadi pendetanya.” Namun, Barber berhasil mengatasi komentar menyakitkan itu. Ia tidak hanya dipakai Allah sebagai pendeta, tetapi juga menjadi seorang tokoh terhormat yang menyuarakan kebutuhan orang-orang yang selama ini tidak terlayani dan terpinggirkan.
Memperbarui Kekuatan Kita
Sepasang rajawali membuat sarang raksasa pada sebatang pohon beberapa mil dari rumah saya. Tak lama kemudian, burung-burung raksasa itu mempunyai anak yang mereka rawat bersama-sama. Suatu hari, salah satu rajawali dewasa itu tewas ditabrak mobil. Selama beberapa hari, rajawali yang masih hidup terbang menyusuri sungai di dekat tempat mereka, seolah-olah mencari pasangannya yang hilang. Akhirnya, rajawali itu pun kembali ke sarangnya dan mengambil tanggung jawab penuh untuk membesarkan anak-anaknya.
Berapa pun Usia Kita
Baru-baru ini sepasang nenek dari Texas menjadi sensasi di media setelah mereka menyelesaikan perjalanan keliling dunia dalam 80 hari pada usia 81 tahun. Sepasang penjelajah yang sudah bersahabat selama 23 tahun itu berhasil melintasi seluruh benua di dunia. Mereka mengawali perjalanan dari Antartika, berdansa tango di Argentina, menunggang unta di Mesir, dan naik kereta luncur di Kutub Utara. Mereka mengunjungi 18 negara termasuk Zambia, India, Nepal, Indonesia, Jepang, Italia, lalu mengakhiri perjalanan mereka di Australia. Duo ini berharap dapat menginspirasi generasi mendatang untuk menikmati perjalanan keliling dunia, berapa pun usianya.
Kabar yang Patut Dirayakan
Selama lebih dari dua abad, lagu pertama dalam buku Nyanyian Rohani Methodist adalah “Beribu Lidah Patutlah” (O for a Thousand Tongues to Sing). Lagu yang ditulis oleh Charles Wesley dan aslinya diberi judul “Untuk Hari Peringatan Pertobatan” itu digubah untuk memperingati pembaruan rohani yang dicetuskan oleh imannya kepada Yesus. Kedelapan belas bait lagu pujian tersebut menyerukan tentang kebaikan Allah yang mulia bagi mereka yang bertobat dan mengikut Yesus.
Bertekun dalam Doa
“Aku telah mendoakanmu selama 50 tahun,” kata seorang wanita lanjut usia kepada teman saya, Lou. Lou menatap wanita itu dengan rasa syukur yang mendalam. Ia sedang mengunjungi suatu desa di Bulgaria tempat ayahnya tumbuh besar hingga remaja. Wanita yang beriman kepada Yesus itu tinggal di sebelah rumah kakek-nenek Lou. Begitu mendengar kelahiran Lou di belahan dunia yang lain, wanita itu mulai mendoakannya. Kini, lebih dari setengah abad kemudian, Lou mengunjungi desa itu dalam sebuah perjalanan bisnis, dan sementara berada di sana ia bersaksi kepada sekelompok orang mengenai imannya. Lou baru percaya kepada Tuhan Yesus saat ia hampir berusia 30 tahun, dan ketika wanita tadi menghampirinya setelah kesaksiannya, Lou pun terpikir tentang dampak dari ketekunan doa beliau terhadap keputusannya untuk percaya kepada Tuhan.
Bersama Lebih Baik di dalam Tuhan
Dr. Tiffany Gholson sudah melihat dampak buruk dari tindak kejahatan yang marak terjadi pada kota kediamannya di East Saint Louis, Illinois. Namun, pada tahun 2023, kota tersebut mencatat 31 persen penurunan dalam kasus pembunuhan dan 37 persen penurunan tindak kriminal secara keseluruhan. Apa yang terjadi? Kelompok Penegak Keamanan Umum kota tersebut—yang mencakup polisi negara bagian dan kota, distrik sekolah, dan sebuah organisasi kerohanian—bekerja sama untuk memperbaiki keadaan demi kepentingan seluruh warga.