Berseru kepada Bapa Surgawi
Beberapa menit setelah Presiden AS Harry Truman mengumumkan berakhirnya Perang Dunia II, telepon berdering di sebuah rumah kecil berdinding papan di Grandview, Missouri. Seorang wanita berusia 92 tahun mohon diri kepada tamunya untuk mengangkat telepon. Sang tamu mendengar wanita tua itu kemudian berkata, “Halo. . . . Ya, aku baik-baik saja. Aku sedang mendengarkan radio . . . Kalau sempat, datanglah ke rumah . . . Sampai jumpa.” Wanita tua itu kembali menemui tamunya. “[Anakku] Harry menelepon. Harry anak yang baik . . . Aku tahu ia pasti akan menelepon. Ia selalu meneleponku setiap kali sebuah peristiwa berakhir.”
Anugerah yang Mengubah Hidup
Saya dan suami menyapa kaum muda di gereja kami sambil membagikan Alkitab kepada mereka. Saya berkata, “Allah akan menggunakan anugerah tak ternilai ini untuk mengubah hidup kalian.” Malam itu, beberapa siswa berkomitmen untuk membaca Injil Yohanes bersama-sama. Kami rajin mengajak mereka untuk membaca Alkitab dan mengajarkan mereka firman Tuhan setiap minggu di rumah kami. Lebih dari 10 tahun kemudian, saya bertemu dengan salah satu siswa kami. “Saya masih menggunakan Alkitab pemberianmu,” katanya. Saya bersyukur melihat bukti pertumbuhan iman di dalam kehidupannya.
Perkemahan Nasional
Kami berkemah di bawah bintang-bintang, tanpa ada sesuatu pun di antara kami dan langit Afrika Barat yang tak berujung. Kami tidak butuh tenda pada musim kemarau seperti saat itu. Yang harus ada adalah api unggun. “Jangan biarkan apinya padam,” kata Ayah sambil menusuk-nusuk kayu bakarnya dengan tongkat. Api akan membuat satwa liar tidak berani mendekat. Makhluk ciptaan Allah memang luar biasa, tetapi tentu tidak ada yang mau macan tutul atau ular berkeliaran di sekitar perkemahan.
Mengabdi dengan Senang Hati
Andrew Card menjabat sebagai Kepala Staf Gedung Putih di bawah Presiden George W. Bush. Dalam sebuah wawancara mengenai perannya, Card menjelaskan, “Dalam ruang kantor setiap anggota staf tergantung sebuah tulisan tentang tujuan kami: ‘Kami mengabdi kepada keinginan Presiden’. Namun, itu tidak berarti kami berusaha menyenangkan hati Presiden atau mengikuti apa saja kemauannya. Sebaliknya, kami mengabdi dengan memberi tahu Presiden apa yang perlu diketahui agar beliau dapat melaksanakan tugasnya.” Tugas Presiden tersebut adalah memerintah negara Amerika Serikat.
Itu Bukan Urusanmu
“Kenapa aku dapat permen rasa stroberi tetapi kakak dapat permen rasa anggur?” tanya keponakan saya yang berumur enam tahun. Keponakan-keponakan itu mengajarkan kepada saya bahwa anak-anak sering membanding-bandingkan apa yang diberikan kepada mereka dengan apa yang diterima orang lain. Sebagai bibi yang sayang kepada mereka, saya harus memberi tanggapan yang bijaksana!
Kekasih TUHAN
Untuk mengungkapkan kesedihannya, seorang gadis muda bernama Allie menulis kalimat-kalimat berikut di atas sepotong kayu dan meletakkannya di taman: “Sejujurnya, aku sedih. Tak ada yang mau main denganku, dan aku kehilangan satu-satunya orang yang mau mendengarkanku. Aku hanya bisa menangis setiap hari.”
Melihat Masa Depan Penuh Harapan
Setelah mengalami kehancuran akibat Badai Katrina tahun 2005, New Orleans perlahan-lahan dibangun kembali oleh warganya. Salah satu wilayah yang terdampak paling parah adalah Lower Ninth Ward, dengan penduduk yang tidak memiliki akses kepada persediaan hidup yang paling mendasar, sekalipun bencana Badai Katrina sudah bertahun-tahun berlalu. Burnell Cotlon bertekad untuk bekerja keras mengubah hal itu. Pada bulan November 2014, ia membuka toko kelontong pertama di Lower Ninth Ward setelah bencana tersebut. “Saat saya membeli gedung itu, semua orang berpikir bahwa saya sinting,” kenang Cotlon. Namun, “pelanggan pertama kami menangis karena ia . . . tidak mengira [lingkungan kami] akan dibangun kembali.” Ibu Cotlon berkata bahwa putranya itu “melihat sesuatu yang tidak saya lihat. Saya senang [ia] . . . mengambil kesempatan itu.”
Ziarah Kehidupan
Lebih dari dua ratus juta orang dari berbagai kepercayaan melakukan ziarah setiap tahunnya. Dari zaman ke zaman, tugas seorang peziarah adalah melakukan perjalanan ke sebuah tempat suci untuk menerima berkat tertentu. Tujuan perjalanan mereka adalah sebuah kuil, katedral, tempat suci, atau suatu lokasi, tempat berkat itu dapat diterima.
Belajar dari Satu Sama Lain
Bertahun-tahun sebelum Zoom menjadi alat komunikasi yang mudah diakses, seorang teman pernah meminta saya menghubunginya dengan panggilan video untuk mendiskusikan sebuah pekerjaan. Membaca email saya, ia dapat merasakan kebingungan saya, jadi ia menyarankan agar saya mencari seorang remaja untuk mencari tahu caranya melakukan panggilan video.