Category  |  Santapan Rohani

Tetap Berada di Jalan Kristus

Saat Gandalf si Kelabu menghadapi Saruman si Putih, jelaslah bahwa Saruman telah berpaling dari tugas yang seharusnya ia lakukan, yakni membantu melindungi Dunia Tengah dari pengaruh jahat Sauron. Bukan itu saja, Saruman bahkan sudah bersekutu dengan Sauron! Dalam adegan film The Fellowship of the Ring, yang didasarkan pada karya klasik J. R. R. Tolkien, kedua mantan sahabat itu kemudian terlibat dalam pertarungan epik antara kekuatan yang baik dan yang jahat. Seandainya saja Saruman tidak melenceng dan melakukan apa yang ia tahu benar!

Mencoba Menyelamatkan Diri Sendiri

Bertahun-tahun lalu, kota New York meluncurkan kampanye dengan slogan “Tetap Aman. Tetap di Tempat” untuk mengedukasi masyarakat agar tetap bersikap tenang dan mencari aman saat terjebak di dalam lift. Para ahli melaporkan sejumlah kasus yang fatal ketika orang-orang yang terjebak di dalam lift justru kehilangan nyawa ketika mereka mencoba membuka paksa pintu lift atau berusaha keluar dengan cara lain. Tindakan terbaik yang dapat dilakukan ketika terjebak dalam lift adalah dengan memencet tombol alarm untuk meminta bantuan dan menunggu petugas tanggap darurat tiba.

Padang Belantara yang Rimbun

Seabad yang lalu, hutan rimbun pernah menutupi sekitar 40 persen wilayah Etiopia, tetapi sekarang, tinggal 4 persen yang tersisa. Penebangan hutan yang dilakukan untuk pertanian tetapi tanpa melindungi pepohonan telah menimbulkan krisis ekologi. Mayoritas dari sisa-sisa wilayah yang masih hijau berada di bawah perlindungan gereja. Selama berabad-abad, jemaat-jemaat lokal dari Gereja Ortodoks Etiopia Tewahido telah memelihara oasis-oasis di tengah padang belantara yang tandus. Foto-foto yang diambil dari ketinggian memperlihatkan pulau-pulau rimbun yang dikelilingi pasir berwarna cokelat. Para pemimpin gereja tersebut dengan tegas menyatakan bahwa menjaga keberlangsungan hidup pepohonan hijau itu adalah bagian dari ketaatan mereka kepada Allah sebagai pengelola ciptaan-Nya.

Mata untuk Melihat

Joy mengkhawatirkan seorang kerabatnya, Sandy, yang sudah bertahun-tahun bergumul dengan kecanduan alkohol dan gangguan mental. Suatu hari, ketika mengunjungi apartemen Sandy, ia mendapati pintu-pintunya terkunci dan unitnya tampak kosong. Sementara ia dan beberapa orang lain berusaha mencari Sandy, Joy berdoa, “Ya Allah, tolonglah aku melihat apa yang tidak kulihat.” Ketika mereka hendak meninggalkan tempat itu, Joy mengedarkan pandangannya dan melihat tirai apartemen itu bergerak pelan. Saat itulah ia tahu bahwa Sandy masih hidup. Meski dibutuhkan bantuan darurat untuk menolong Sandy, Joy sangat bersukacita karena doanya terjawab.

Karunia Pemberian Allah

Beberapa dekade yang lalu, saya pernah mengikuti kegiatan retret sebuah kampus. Di sana semua orang membicarakan tentang hasil tes kepribadian mereka. “Saya seorang ISTJ!” kata seseorang. “Saya ENFP,” kata yang lain. Saya takjub. “Kalau saya ABCXYZ,” canda saya.

Ketaatan Penuh Kasih

Pada upacara pernikahan kami, pendeta bertanya kepada saya, “Bersediakah engkau berjanji untuk mencintai, menghormati, dan menaati suamimu, hingga maut memisahkan kalian?” Sambil menatap calon suami saya, saya berbisik, “Taat?” Kami sudah membangun hubungan kami berdasarkan rasa cinta dan hormat—bukan ketaatan buta, seperti yang saya pikir dimaksudkan dalam janji pernikahan itu. Saya betul-betul menggumulkan makna kata taat tersebut, sebelum kemudian berkata, “Ya, saya bersedia.”

Tangisan Bahagia

Saat berangkat dari rumah di suatu pagi, Dean disambut beberapa temannya yang membawa balon. Salah seorang dari mereka mendekati Dean. “Kami mengirimkan puisi-puisimu ke sebuah kompetisi,” kata Josh, yang kemudian menyerahkan selembar amplop kepada Dean. Di dalamnya terdapat selembar kartu bertuliskan “Juara 1”. Dean dan teman-temannya pun menangis bahagia. Teman-teman Dean telah melakukan sesuatu yang istimewa untuk meneguhkan bakat menulis yang dimilikinya.

Kemenangan Iman

Ketika Calvin yang berusia empat tahun menjalani pemeriksaan kesehatan rutin, dokter menemukan beberapa bintik yang tidak lazim pada tubuhnya. Calvin harus disuntik beberapa kali, dan setelah itu bekas suntikannya ditutup dengan plester. Di rumah, sewaktu plester kecil itu akan dibuka, Calvin merintih ketakutan. Sang ayah mencoba menenangkannya dengan berkata, “Calvin, kamu tahu Ayah tidak akan pernah melakukan sesuatu untuk menyakitimu.” Sang ayah ingin putranya lebih mempercayainya daripada mengkhawatirkan dibukanya plester tersebut.

Arti Penting Doa

“Doakan tindakan pemindaian otak yang akan saya jalani.” “Doakan agar anak-anak saya mau kembali ke gereja.” “Doakan penghiburan untuk Dave, yang baru saja kehilangan istrinya.” Ketika tim pelayanan kami menerima daftar permohonan doa mingguan seperti itu, kami pun mendoakannya lalu mengirimkan pesan dengan tulisan tangan kepada setiap orang yang didoakan. Permohonan doanya begitu banyak, sementara upaya kami terasa tidak seberapa dan tidak mendapat perhatian. Namun, perasaan itu berubah setelah saya menerima ucapan terima kasih yang tulus dari Dave, suami yang baru saja berduka tadi, disertai salinan berita kematian istri tercintanya. Saya kembali menyadari betapa penting arti doa.