Bapa Kita yang Dapat Dipercaya
Dengan postur setinggi 192 cm, putra saya, Xavier, dengan mudah mengangkat Xarian, putranya yang masih balita, ke atas kepalanya. Xarian tertawa-tawa saat Xavier mendekap dengan aman kaki mungil putranya menggunakan tangannya yang besar. Sambil merentangkan lengannya yang panjang, Xavier mendorong putranya untuk menyeimbangkan tubuh, sementara tangan satu lagi siap menangkap apabila perlu. Xarian lalu meluruskan kaki-kakinya dan berdiri. Dengan senyum lebar dan tangan yang ditaruh di sisi tubuhnya, mata Xarian terus tertuju kepada ayahnya.
Selalu Siap Melayani Allah
Brad, yang belum lama menetap di kota yang baru, langsung menemukan gereja tempat ia dapat beribadah. Beberapa minggu kemudian, pada suatu hari Minggu, ia berbicara kepada gembala gereja itu tentang kerinduannya untuk melayani dengan cara apa pun yang dibutuhkan. Ia lalu memulai dengan membantu menyusun kursi untuk ibadah dan membersihkan kamar kecil. Brad sendiri sebenarnya memiliki karunia dalam memberikan pengajaran, tetapi ia bersedia melakukan apa saja dalam pelayanan.
Gunakan Waktu dengan Bijaksana
Pada tanggal 14 Maret 2019, roket NASA meluncurkan astronaut Christina Koch menuju Stasiun Antariksa Internasional. Koch baru kembali ke Bumi 328 hari kemudian, dan ini membuatnya tercatat sebagai pemegang rekor penerbangan luar angkasa terlama yang pernah dilakukan seorang wanita. Setiap hari, sebuah layar memantau jadwal astronaut yang hidup sekitar 409 km dari Bumi itu dalam potongan-potongan lima menit. Ada segudang tugas harian yang harus diselesaikan oleh Koch (mulai dari makan hingga melakukan eksperimen) dan sebuah garis merah bergerak pada layar dari jam ke jam untuk menunjukkan apakah ia lebih cepat atau tertinggal dari jadwalnya. Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia.
Isu-isu yang Sensitif
Dalam salah satu komik Peanuts, seorang teman mengejek Linus yang percaya adanya Labu Raksasa. Dengan kecewa, Linus pergi dan berkata, “Sekarang aku tahu ada tiga hal yang tidak boleh dibahas dengan orang lain . . . agama, politik, dan Labu Raksasa!”
Kejutan yang Indah
Di balik tanah yang telah digarapnya, Lee Wilson menyembunyikan sebuah kejutan. Menandai perayaan ulang tahun pernikahan ke-50 mereka, ia mengalokasikan 80 hektar lahan untuk menciptakan kado yang luar biasa bagi istrinya, Renee. Dengan rahasia, ia menanam benih bunga matahari dalam jumlah besar. Tanaman itu berkembang menjadi lautan 1,2 juta bunga matahari berwarna keemasan, yang merupakan favorit Renee. Saat bunga-bunga itu bermekaran, Renee pun terpesona dan tersentuh oleh persembahan cinta yang luar biasa dari Lee.
Berhenti Sejenak untuk Berdoa
Pada tanggal 24 Maret 2023, seorang ahli meteorologi dari Mississippi, Matt Laubhan, menjadi sorotan karena doa singkatnya yang penuh makna saat melaporkan prakiraan cuaca. Saat melacak badai besar, ia menyadari bahwa tornado yang mengancam akan segera menghantam kota Amory. Dalam siaran langsung televisi itu, Laubhan berhenti sejenak untuk mengucapkan doa yang didengar banyak orang di seluruh dunia: “Tuhan Yesus, tolonglah mereka. Amin.” Sejumlah penonton kemudian mengatakan bahwa doa tersebut mendorong mereka untuk segera mencari tempat perlindungan. Doa Laubhan yang spontan dan tulus itu mungkin telah membantu menyelamatkan banyak jiwa.
Menyingkirkan Beban
Di perguruan tinggi, saya mempelajari karya-karya William Shakespeare selama satu semester. Kelas tersebut menugaskan mahasiswa untuk membaca sebuah buku teks tebal berisi segala tulisan yang pernah Shakespeare hasilkan. Saya harus selalu membawa buku yang beratnya beberapa kilogram itu. Membawa beban seberat itu telah membuat punggung saya sakit dan pada akhirnya merusak pengait logam pada tas saya!
Lahir Baru?
“Lahir baru? Apa maksudnya?” tanya direktur rumah duka kepada anak dari mendiang yang akan dimakamkan. “Saya belum pernah mendengar istilah itu sebelumnya.” Sang anak lalu memanfaatkan kesempatan itu untuk menerangkan arti istilah tersebut dengan kata-kata dari Yohanes pasal 3.
Berharap di dalam Allah
Saat Jeremy tiba di kampusnya untuk berkuliah selama tiga tahun, ia tidak menyadari apa yang akan didapatkannya dengan meminta kamar asrama yang paling murah. “Benar-benar mengerikan,” ucapnya. “Kamar tidur dan kamar mandinya buruk sekali.” Namun, ia tidak punya banyak uang dan pilihan. “Yang dapat saya lakukan,” katanya, “hanya berpikir, saya punya rumah yang nyaman, yang akan saya tempati saat pulang tiga tahun lagi, jadi saya akan bertahan dengan semua ini dan menggunakan waktu saya di sini dengan sebaik-baiknya.”