Month: Februari 2015

Tentang Kasih

Ketika akal budi dan emosi berbenturan, hati sering memberi jawaban yang lebih tepat,” demikian dikatakan para penulis dari A General Theory of Love (Suatu Pandangan Umum tentang Kasih). Konon pada masa lalu, orang meyakini bahwa akal budilah yang seharusnya mengendalikan hati. Namun kini, ilmu pengetahuan telah menemukan bahwa sesungguhnya kebalikannyalah yang benar. “Keberadaan diri kita saat ini dan kelak di masa yang akan datang, sebagian tergantung kepada siapa yang kita kasihi.”

Firman Itu Berdiam Di Antara Kita

Firman Allah kita terima melalui beraneka ragam cara. Melalui khotbah yang ber-pusat pada Alkitab, pembacaan Kitab Suci, kidung pujian, kelompok pemahaman Alkitab, dan artikel-artikel renungan, kita menerima kebenaran-kebenaran Allah dari Kitab Suci. Namun demikian, kita tidak dapat mengabai-kan pentingnya pembacaan dan pemahaman Alkitab yang kita lakukan sendiri.

Hidup Yang Berlimpah Air

Saya mempunyai seorang sahabat yang tinggal di sebuah peternakan yang terletak di suatu area terbuka dari negara bagian Montana. Adapun jalan menuju rumahnya adalah sebuah jalan setapak yang panjang dan berkelok-kelok melewati padang gurun yang kering dan tandus. Saat berkendara menuju ke rumahnya, Anda dapat melihat perbedaan yang kontras antara pemandangan tadi dengan sederetan pepohonan dan tanaman hijau yang tumbuh serampangan di seputar peternakannya. Di tengah peternakan itu mengalir salah satu sungai yang terbaik di Amerika Utara untuk memancing ikan trout, dan tanaman apa pun yang tumbuh pada tepian sungai tersebut telah menerima manfaat dari sumber air yang tak pernah habis dan bernilai penting itu.

Kembali Hidup

Bisakah seseorang secara resmi dinyata-kan hidup lagi setelah secara hukum dinyatakan sudah mati? Pertanyaan itu menjadi berita internasional ketika seorang pria asal Ohio muncul dalam kondisi sehat setelah dilaporkan hilang lebih dari 25 tahun yang lalu. Pada saat menghilang, pria itu dalam kondisi menganggur, kecanduan, dan telah melalaikan pemberian tunjangan kepada anaknya. Karena itulah, ia memutuskan untuk menyembunyikan diri. Namun pada saat muncul kembali, ia mendapati betapa sulitnya untuk kembali dari kematian. Ketika pria itu meminta pengadilan untuk mencabut keputusan pengadilan yang menyatakan bahwa ia telah meninggal secara hukum, hakim menolak permintaannya, dengan alasan bahwa perubahan status kematian hanya bisa dilakukan maksimal 3 tahun setelah orang itu diputuskan meninggal.

Sang Tamu

Seorang teman bertanya kepada seorang pria yang baru saja pensiun tentang apa saja yang dilakukannya sekarang setelah ia tidak lagi bekerja sepenuh waktu. “Saya menganggap diri saya sebagai seorang tamu,” jawab pria tersebut. “Saya pergi mengunjungi jemaat di gereja kami dan di komunitas kami yang terbaring di rumah sakit atau panti jompo, yang tinggal sendiri atau yang butuh seseorang untuk diajak berbicara dan berdoa bersama mereka. Saya sangat menikmati semua itu!” Teman saya sangat terkesan oleh kejelasan tujuan hidup yang dimiliki pria tersebut dan kepeduliannya kepada orang lain.

Gadis Berjaket Hujan Kuning

Jaket hujan kuning yang dikenakannya menarik perhatian saya hari itu, dan kemudian saya menjadi semakin tertarik kepada mahasiswi baru berambut cokelat panjang yang manis itu. Tak lama setelah itu saya memberanikan diri untuk menyapa Sue ketika ia sedang berjalan kaki sambil membaca sepucuk surat dari seorang pria di kota asal-nya, dan dengan canggung mengajaknya berkencan. Saya begitu terkejut saat ia menerima ajakan saya.

Siapa Bosnya?

Ketika dua cucu kami sedang dalam penjagaan istri saya, keduanya mulai bertengkar memperebutkan sebuah mainan. Tiba-tiba, sang adik (yang lebih muda 3 tahun), dengan lantang memerintah kakaknya, “Cameron, pergi ke kamarmu!” Mendengar-kan hardikan tersebut, dengan bahu terkulai dan sikap gontai, sang kakak mulai berjalan ke arah kamarnya. Namun kemudian, istri saya berkata, “Cameron, kamu tidak harus pergi ke kamarmu. Nathan bukan bosmu!” Menyadari hal itu, sikap Cameron pun berubah, dan dengan tersenyum, ia kembali duduk untuk bermain dengan adiknya.

Perayaan Ulang Tahun

Dahulu saya suka merayakan ulang tahun. Saya masih ingat pada waktu berdiri dengan gembira di serambi depan untuk menunggu kedatangan teman-teman yang hendak merayakan ulang tahun saya yang ke-5. Saya tidak hanya bersemangat karena ada banyak balon, hadiah, dan kue ulang tahun. Saya begitu gembira karena saya tidak lagi berusia 4 tahun! Saya sedang bertumbuh.

Berkat Terselubung

Selama beberapa minggu setelah suami saya pulih dari serangan jantung yang menimpanya, kami sering mengucap syukur kepada Allah karena telah menyelamatkan nyawanya. Hingga berbulan-bulan setelah peristiwa itu, banyak orang yang menanyakan tentang keadaan saya. Jawaban saya sering kali hanya singkat: “Diberkati. Aku merasa diberkati.”