Konsultan Pencitraan
Dalam zaman di mana media menjadi begitu marak sekarang ini, para konsultan pencitraan punya peran yang sangat penting. Para artis, atlet, politisi, dan pemimpin bisnis tampak mati-matian berusaha merekayasa tampilan mereka di mata dunia. Para konsultan yang dibayar mahal itu bekerja untuk membentuk pandangan orang akan klien mereka—walaupun terkadang ada perbedaan yang sangat besar antara citra yang ditampilkan di muka umum dengan kehidupan orang itu sesungguhnya.
Akses Kepada Allah
Teknologi telah membawa manfaat dalam banyak hal. Butuh informasi mengenai masalah kesehatan? Yang perlu dilakukan hanyalah mengakses internet dan secara instan Anda akan memperoleh sejumlah pilihan untuk memandu pencarian Anda. Anda ingin menghubungi teman? Anda cukup mengirimkan SMS, e-mail, atau pesan di Facebook. Namun teknologi juga sesekali dapat membuat frustrasi. Suatu hari saya perlu mengakses sejumlah informasi dari rekening bank saya dan muncullah sedaftar pertanyaan pengamanan. Karena saya tidak dapat mengingat jawaban yang tepat, saya pun terblokir dari rekening saya sendiri. Atau mungkin Anda pernah mengalami putusnya suatu pembicaraan penting karena baterai telepon seluler kita habis, sementara tidak ada cara lain untuk menelepon kembali sampai Anda menemukan colokan listrik untuk mengisi ulang baterai itu.
Dalam Perahu yang Sama
Ketika sebuah kapal pesiar tiba di pelabuhan, para penumpang-nya keluar sesegera mungkin. Selama beberapa hari terakhir, mereka harus menghadapi penyebaran sebuah virus dan ratusan orang telah menderita sakit karenanya. Seorang penumpang yang diwawancarai berkata, “Sebenarnya saya tak mau banyak mengeluh. Toh, kita semua ada dalam perahu yang sama.” (Ungkapan “dalam perahu yang sama” juga bisa berarti “bernasib sama”–Red.) Permainan kata yang rasanya tidak disengaja itu membuat si wartawan tersenyum.
Kasih dan Terang
Bagi mereka yang hidup di negara dengan empat musim, inilah saatnya menanami kebun sayur untuk persiapan musim panas. Ada yang memulai lebih awal dengan menanam benih di dalam ruangan supaya kondisinya dapat diawasi dan tunas tanaman dapat bertumbuh. Setelah musim dingin berlalu, mereka akan memindahkan benih muda itu ke luar ruangan. Setelah kebun sayur itu ditanami, mereka harus membersihkan tanaman liar, memupuk, mengairi, dan mencegah serangan hama pengerat dan serangga. Proses menghasilkan bahan makanan itu memerlukan kerja keras.
Buku di Balik Cerita
Jutaan orang di seluruh dunia telah menonton film Gone with the Wind (Sirna Bersama Angin), yang diputar perdana di Amerika Serikat pada 15 Desember 1939. Film tersebut berhasil memenangi 10 piala Oscar dan tetap menjadi salah satu film Hollywood tersukses secara komersial. Film itu didasarkan atas novel karya Margaret Mitchell yang terbit pada tahun 1936. Buku itu pun terjual sebanyak satu juta jilid dalam waktu 6 bulan, menerima Anugerah Pulitzer, dan telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 40 bahasa. Sebuah film yang sukses sering bersumber pada sebuah judul buku yang berkarakter kuat dan abadi.
Berikan Semua
Dalam satu-satunya pidato pelantikannya sebagai Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy menyampaikan tantangan berikut kepada orang Amerika: “Jangan bertanya apa yang dapat negara Anda perbuat untuk Anda; bertanyalah apa yang dapat Anda perbuat untuk negara Anda.” Tantangan itu merupakan seruan ulang pada seluruh warga negara untuk menyerahkan hidup mereka dalam pengorbanan dan pelayanan kepada sesama. Kata-kata tersebut begitu mengilhami putra-putri warga negara yang dahulu pernah melayani negara mereka dalam kancah peperangan.
Harapan Hidup
Ketika tragedi mengerikan telah menghempaskan hidup seseorang, mereka pun bertanya-tanya. Baru-baru ini, seorang ibu yang kehilangan anak remajanya berkata, “Aku tak mengerti. Aku tak tahu apakah aku masih punya iman. Aku mencoba, tetapi Allah sepertinya tak masuk akal bagiku. Apa maksud semua ini?” Tak ada jawaban yang mudah untuk pertanyaan sebesar itu. Namun bagi mereka yang percaya kepada Kristus, selalu ada harapan, baik kita sedang berlimpah berkat atau mengerang dalam duka.
Sekarang, Pergilah!
Lebih dari 10.000 penginjil dan pemimpin Kristen hadir dalam ruang auditorium raksasa di Amsterdam pada tahun 1986 untuk mendengarkan ceramah penginjil besar Billy Graham. Saya hadir di sana juga dan mendengarkannya mengisahkan sejumlah pengalamannya. Saya terkejut, ketika ia berkata, “Yakinlah, setiap kali saya berdiri di hadapan jemaat Allah untuk berkhotbah, saya gemetar dan lutut saya lemas!”
Akhir yang Bahagia
Suatu hari seorang teman sedang menonton sepakbola di TV dan putri kecilnya bermain di dekatnya. Karena timnya bermain buruk, ia marah dan meraih mainan yang ada di dekatnya lalu melempar-nya. Mainan kesayangan putrinya itu hancur berantakan, begitu pula hati putrinya. Ia segera memeluk putrinya dan meminta maaf. Ia pun mengganti mainan itu dan berpikir segala sesuatunya sudah beres. Namun ia tidak menyadari bahwa luapan amarah itu begitu menakutkan dan membekaskan luka yang dalam pada diri putrinya yang berusia 4 tahun. Pengampunan baru dialami di kemudian hari.