Bulan: April 2015

Itu Milikku!

Sungai Nil di Afrika, yang membentang sepanjang 6.650 km dan mengalir ke utara melintasi beberapa negara di timur laut Afrika, adalah sungai terpanjang di dunia. Selama berabad-abad, sungai Nil telah menjadi sumber pangan dan mata pencaharian bagi jutaan orang di negara-negara yang dilaluinya. Saat ini, Etiopia sedang membangun bendungan pembangkit listrik tenaga air terbesar di Afrika pada sungai Nil. Hal itu akan membawa manfaat yang luar biasa bagi kehidupan masyarakat di daerah tersebut.

Ketika Kita Dikecewakan

Pada 4 Agustus 1991, kapal pesiar MTS Oceanos dihantam badai besar di lepas pantai Afrika Selatan. Ketika kapal mulai tenggelam, kapten kapal dan anak buahnya memutuskan untuk meninggalkan kapal dan tidak memberi tahu penumpang tentang bahaya yang mengancam. Moss Hills, seorang penumpang dan musisi asal Inggris, menyadari adanya bahaya dan mengirimkan isyarat tanda bahaya ke penjaga pantai Afrika Selatan. Lalu, Moss dan Tracy, istrinya, beserta rekan-rekan pemusik yang berada di kapal itu mengambil inisiatif untuk mengevakuasi seluruh penumpang dengan menolong mereka naik ke helikopter.

Berbagi Burger

Lee Geysbeek dari Compassion International bercerita tentang seorang wanita yang berkesempatan pergi ke suatu tempat yang jauh untuk mengunjungi anak yang didukungnya. Ia pun mengajak anak yang hidup sangat berkekurangan itu ke suatu restoran.

Genangan Lumpur

Ed, teman saya, bercerita tentang putranya yang masih kecil. Anak itu sedang berdiri dalam sebuah genangan lumpur, jadi Ed memintanya untuk keluar dari situ. Namun anaknya justru berlari melintasi genangan itu. “Jangan lari-lari di situ,” kata Ed. Anaknya lalu berjalan-jalan di genangan itu. Ketika Ed berkata, “Tak boleh jalan-jalan!” anak itu berdiri dengan memasukkan jempol-jempol kakinya di genangan itu, sambil melihat dengan tatapan menantang ke arah ayahnya. Anak itu tahu apa yang dikehendaki ayahnya, tetapi ia tidak mau melakukannya.

Kehidupan yang Harum

Saya bersyukur karena Allah telah memberikan kepada kita indera penciuman sehingga kita bisa menikmati berbagai aroma harum dalam hidup ini. Saya senang menghirup aroma yang sederhana, seperti bau menyegarkan dari losion bercukur saya di pagi hari, atau aroma lembut dari rumput-rumput yang baru dipotong di musim semi. Saya pun sangat menikmati bau harum semerbak di udara dari bunga mawar kesukaan saya saat duduk-duduk di halaman belakang rumah. Tentu saja, saya juga menikmati aroma yang menggiurkan dari santapan yang lezat.

Fondasi yang Teguh

Gempa bumi adalah fenomena alam yang umum terjadi di daerah lingkar luar Pasifik yang dikenal sebagai “Ring of Fire” (Cincin Api). Sekitar 90 persen gempa di seluruh dunia dan 81 persen dari gempa terbesar di dunia terjadi di daerah tersebut. Saya membaca bahwa banyak bangunan di kota Hong Kong dibangun di atas batu-batu granit. Hal itu dapat membantu mengurangi kerusakan saat terjadinya gempa. Fondasi bangunan berperan penting terutama di daerah-daerah rawan gempa di dunia.

Iman Seteguh Bukit Batu

Saya dan istri sama-sama mempunyai nenek yang berusia lebih dari 100 tahun. Ketika berbicara dengan mereka dan teman-teman mereka, saya mengenali suatu tren yang umumnya dilakukan kaum lansia saat mengenang suatu peristiwa: Mereka mengingat masa-masa sulit dengan perasaan nostalgia. Para lansia itu bergantian menceritakan pengalaman di masa Perang Dunia II dan Depresi Besar; mereka dengan gembira berbicara tentang kesulitan-kesulitan seperti badai salju, kamar kecil di masa kanak-kanak yang terletak di luar rumah, dan pengalaman kuliah mereka ketika harus makan sup kalengan dan roti basi selama 3 minggu berturut-turut.

Datanglah Kepada-Ku

Charlotte Elliott menulis himne “Just As I Am” (Meski Tak Layak Diriku—Kidung Jemaat, no. 27) pada tahun 1834. Saat itu Elliott telah menjadi cacat selama bertahun-tahun, dan ia terlalu sakit untuk membantu penggalangan dana bagi sebuah sekolah bagi kaum wanita. Elliott merasa begitu tidak berguna dan penderitaan batinnya ini mulai membuatnya meragukan imannya kepada Kristus. Ia menulis himne itu sebagai tanggapan atas keraguannya. Siksaan batinnya mungkin terungkap paling jelas dalam kata-kata berikut:

Pohon Kasih

Pohon gandarusa besar di halaman belakang rumah kami telah berdiri teguh selama lebih dari 20 tahun. Pohon itu telah menaungi keempat anak kami ketika mereka bermain di halaman. Pohon itu juga menyediakan tempat tinggal bagi tupai-tupai yang berkeliaran di sekitar rumah kami. Namun ketika suatu musim semi tiba dan pohon itu tidak terbangun dari tidur musim dinginnya, itulah waktu yang tepat untuk menebangnya.