Siapa yang Anda Bela?
Ketika Kathleen dipanggil maju oleh guru bahasanya untuk menguraikan sebuah kalimat, ia menjadi panik. Sebagai murid pindahan baru, Kathleen belum mempelajari tata bahasa sampai sejauh itu. Seisi kelas pun menertawainya.
Membuka Mata
Emil adalah seorang tunawisma yang sepanjang tahun selalu menunduk dan memandangi trotoar sambil menyusuri jalanan kota hari demi hari. Ia malu untuk bertatap muka dengan orang lain, karena ia takut akan bertemu dengan orang-orang yang mengenal-nya sebelum ia menjadi tunawisma. Namun lebih dari itu, ia menunduk terus dengan maksud mencari-cari uang receh yang jatuh di jalan atau sisa puntung rokok. Karena kebiasaan Emil yang selalu memandang ke bawah, tulang belakangnya mulai terbentuk permanen dengan posisi merunduk sehingga ia menemui kesulitan untuk meluruskan badannya kembali.
Siapa yang Memperhatikan Anda?
Ke mana pun para atlet yang berlomba di Olimpiade 2016 pergi di wilayah kota Rio de Janeiro, mereka dapat melihat Yesus. Sebuah patung dengan tinggi 30,5 meter yang disebut Cristo Redentor (Kristus Sang Penebus) berdiri menjulang di atas kota itu di gunung Corcovado yang tingginya 700 meter. Dengan tangan yang terbentang lebar, patung raksasa itu dapat terlihat siang-malam dari hampir seluruh penjuru kota yang besar itu.
Tidak Sempurna
Dalam bukunya Jumping Through Fires (Melewati Kemelut), David Nasser bercerita tentang perjalanan rohaninya. Sebelum mengenal Yesus, ia berteman dengan sekelompok remaja Kristen. Walaupun biasanya teman-teman akrabnya itu bersikap murah hati, menyenangkan, dan tidak menghakimi, David pernah melihat salah seorang dari mereka berbohong kepada pacar-nya. Merasa bersalah, pemuda itu kemudian mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada si pacar. Saat memikirkan hal tersebut, David mengatakan bahwa kejadian itu membuatnya semakin akrab dengan teman-teman Kristennya. Ia menyadari bahwa mereka juga membutuhkan anugerah, sama seperti dirinya.
Lebih dari yang Kita Bayangkan
Apa sajakah lima mainan terbaik sepanjang masa? Jonathan H. Liu menyebutkan benda-benda berikut ini: Tongkat, kotak, tali, gulungan karton, dan tanah (dari kolom GeekDad di wired.com). Semua benda itu tersedia di mana-mana, serbaguna, cocok untuk segala usia, harganya terjangkau, bisa dikembangkan sebebas imajinasi kita, dan tidak diperlukan baterai untuk memainkannya.