Sungguh-Sungguh Mencari
Setiap Sabtu, keluarga kami berjajar di tepi lapangan untuk menyemangati putri saya yang mengikuti lomba lari bersama tim lintas alam di sekolahnya. Setelah melintasi garis finis, para atlet berlarian untuk bergabung dengan rekan satu tim, pelatih, dan orangtua mereka. Keramaian orang menutupi sekitar 300 pelari sehingga sulit untuk menemukan satu dari banyak orang di situ. Kami mencermati dengan semangat kerumunan itu sampai menemukan dan mendekap satu-satunya atlet yang menjadi alasan kami ada di sana: putri kami yang terkasih.
Ular dan Sepeda Roda Tiga
Selama bertahun-tahun, saya masih menceritakan kisah tentang pengalaman saya dan kakak laki-laki saya ketika masih balita di Ghana. Seingat saya, kakak memarkir sepeda roda tiganya, yang terbuat dari besi tua, tepat di atas seekor ular kobra kecil. Sepeda itu terlalu berat bagi si ular yang mati terlindas oleh roda depan.
Dipikat
Pada musim panas 2016, keponakan saya meyakinkan saya untuk bermain Pokémon Go—salah satu permainan di ponsel dengan menggunakan kamera di ponsel. Tujuan permainan itu adalah menangkap makhluk-makhluk kecil yang disebut Pokémon. Ketika satu Pokémon muncul, bola berwarna merah dan putih juga muncul di layar ponsel. Untuk menangkap Pokémon, pemain harus mengibaskan bola itu ke arah Pokémon dengan gerakan jari. Namun, Pokémon lebih mudah ditangkap dengan menggunakan umpan untuk memikat mereka.
Kepentingan Orang Lain
Teman saya, Jamie, bekerja di perusahaan raksasa internasional. Di awal masa kerjanya, seseorang menghampiri meja kerjanya, memulai percakapan, dan bertanya kepada Jamie tentang pekerjaan yang dilakukannya. Setelah menjelaskan pekerjaannya kepada orang itu, Jamie menanyakan identitas orang itu. “Nama saya Rich,” jawabnya.