Ungkapan Kasih yang Melimpah
Setiap ulang tahun pernikahan kami, suami saya, Alan, memberi saya karangan bunga segar. Ketika ia kehilangan pekerjaannya, saya tidak mengharapkan ungkapan kasih yang berlimpah itu akan berlanjut. Namun, pada ulang tahun ke-19 pernikahan kami, saya menemukan bunga-bunga mekar berwarna-warni sedang menanti saya di atas meja makan. Karena Alan menganggap tradisi tahunan itu penting untuk dilanjutkan, ia pun menghemat sejumlah uang setiap bulan untuk memastikan bahwa ia memiliki cukup uang untuk mengungkapkan kasihnya dengan cara yang menyentuh itu.
Momen Penentu
Baca dan bagikanlah kisah-kisah inspiratif tentang para misionaris dalam buku terbaru kami, Momen Penentu: Orang-Orang Biasa dalam Misi yang Luar Biasa.
Pelayanan yang Murah Hati
Sekelompok kecil orang berdiri di sekeliling pohon raksasa yang tumbang di halaman rumah. Seorang wanita berusia lanjut dengan tongkat di tangannya bercerita bagaimana ia menyaksikan angin badai pada malam sebelumnya menghempaskan “pohon tua raksasa kami. Lebih parahnya lagi,” lanjutnya dengan suara yang serak karena emosi, “badai itu merobohkan tembok batu kami yang indah. Suami saya membangun tembok itu setelah kami menikah. Kami menyukai tembok itu! Sekarang tembok itu tidak ada lagi; sama seperti dirinya.”
Menyadari Ketidaksempurnaan
Seorang dosen di kampus memberi saya nasihat yang bijak setelah melihat sifat perfeksionis membuat saya sering menunda-nunda. “Jangan biarkan kesempurnaan mematikan apa yang baik,” katanya. Ia menjelaskan bahwa usaha menampilkan sesuatu yang sempurna bisa menghalangi risiko-risiko yang sebenarnya diperlukan seseorang untuk bertumbuh. Dengan menerima kenyataan bahwa pekerjaan saya tidak akan pernah sempurna, saya justru memperoleh kebebasan untuk terus bertumbuh.
Yesus Tahu Alasannya
Ada teman-teman saya yang telah sembuh sebagian, tetapi masih berjuang menghadapi aspek-aspek memilukan dari penyakit mereka. Ada teman-teman lain yang telah dipulihkan dari kecanduan, tetapi masih bergumul dengan perasaan tak layak dan kebencian terhadap diri sendiri. Saya pun bertanya-tanya, Mengapa Allah tidak memulihkan mereka sepenuhnya—agar mereka tidak lagi menderita selamanya?