Month: September 2018

Teguh Berdiri

Suatu hari di musim dingin yang beku, setelah berkendara pulang, yang saya pikirkan hanyalah bagaimana saya dapat segera merasakan kehangatan di rumah. Namun, tiba-tiba saja saya telah terkapar di tanah, dengan kedua lutut terpelecok dan tungkai kaki saya menderita keseleo. Tidak ada tulang yang patah, tetapi saya sangat kesakitan. Sakitnya bahkan bertambah parah dan butuh beberapa minggu sebelum saya kembali pulih.

Bau Harum dari Kristus

Dalam kondisi kepanasan dan lusuh, Bob turun dari bus yang ditumpanginya untuk tiba di kota yang jauh dari rumahnya. Ia begitu kelelahan karena perjalanan panjang itu sekaligus bersyukur karena akan menikmati makan malam bersama para sahabat yang tinggal di daerah itu. Bob disambut dengan hangat dan ia pun langsung merasakan damai. Ia merasa disambut sebagai keluarga—nyaman, aman, dan dihargai.

Apa Adanya dengan Allah

Aku menundukkan kepala, menutup mata, melipat tangan, dan mulai berdoa. “Tuhan terkasih, hari ini aku datang kepada-Mu sebagai anak-Mu. Aku menyadari kuasa dan kebaikan-Mu . . .” Tiba-tiba, mata saya terbuka. Saya teringat anak saya belum menyelesaikan proyek pelajaran sejarahnya yang harus dikumpulkan besok. Saya ingat ia punya janji bermain basket sepulang sekolah, dan saya membayangkan bagaimana ia harus terjaga sampai tengah malam untuk menyelesaikan tugas sekolahnya. Saya pun khawatir ia akan kelelahan dan membuatnya rentan terkena flu!

Kasih yang Tak Berubah

Ketika masih SMA, saya pernah bergabung dalam tim tenis sekolah. Untuk meningkatkan kemahiran saya bermain tenis, saya menghabiskan banyak waktu dengan berlatih di empat lapangan semen yang terletak hanya dua blok dari rumah saya.

Mengupayakan Diri

Para binaragawan yang berlomba dalam kompetisi akan menempa diri mereka dalam siklus pelatihan yang ketat. Pada bulan-bulan awal, mereka mengupayakan diri untuk memperbesar otot dan membangun kekuatan. Ketika kompetisi semakin mendekat, fokus mereka beralih pada pemangkasan lemak yang menimbun otot. Pada hari-hari terakhir menjelang kompetisi, mereka minum air lebih sedikit dari biasanya sehingga urat-urat otot mereka terlihat lebih jelas. Karena berkurangnya asupan nutrisi, para binaragawan itu sebenarnya dalam kondisi terlemah mereka di hari perlombaan, meskipun tubuh mereka terlihat kuat.