Month: Februari 2019

Kasih Kristus Mengubah Kita

Sebelum mengenal Yesus, hati saya pernah begitu terluka hingga saya enggan menjalin hubungan akrab karena takut terluka lebih dalam. Ibu menjadi sahabat terdekat saya, sampai kemudian saya menikah dengan Alan. Tujuh tahun kemudian, di ambang perceraian, saya pergi ke sebuah kebaktian bersama anak kami yang masih TK, Xavier. Saya duduk di dekat pintu, enggan untuk percaya, meski sebenarnya sangat mengharapkan pertolongan.

Perubahan Hati

Menurut Lembaga Sensus AS, orang Amerika pindah rumah rata-rata 11 sampai 12 kali sepanjang hidup mereka. Dalam setahun terakhir, 28 juta orang berkemas, pindah, dan menempati rumah mereka yang baru.

Semua yang Kulihat

Di tengah musim dingin, pada suatu hari yang bersalju, Krista berdiri sembari memandang keindahan mercusuar yang tertutup salju di tepi danau. Saat mengeluarkan ponsel untuk memotret pemandangan itu, kacamatanya ditutupi kabut. Karena tak bisa melihat apa pun, ia memutuskan untuk mengarahkan kamera ponsel ke arah mercusuar dan mengambil tiga gambar dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Setelah melihat hasil fotonya, ia baru sadar kalau kameranya diatur di posisi selfie. Sambil tertawa, ia berkata, “Fokusku selalu aku, aku, dan aku. Semua yang kulihat hanya diriku sendiri.” Foto-foto Krista membuat saya terpikir tentang kesalahan serupa yang kita lakukan: Kita bisa terlalu berfokus pada diri sendiri hingga gagal melihat gambaran yang lebih besar dari rencana Allah.

Telinga untuk Mendengar

Aktris Diane Kruger pernah ditawari sebuah peran yang akan membuat namanya tenar. Ia diminta untuk memerankan istri sekaligus ibu muda yang kehilangan suami dan anaknya. Karena belum pernah mempunyai pengalaman semacam itu, ia tak tahu apakah bisa memerankannya dengan baik. Diane tetap menerima tawaran tersebut, dan dalam persiapannya, ia pun menghadiri pertemuan-pertemuan yang diadakan untuk memberikan dukungan bagi orang yang sedang berduka.

Dipulihkan

Pada tahun 2003, serangan jangkrik Mormon menyebabkan gagal panen yang membawa kerugian lebih dari 25 juta dolar AS. Serangga itu muncul begitu banyaknya hingga nyaris menutup permukaan tanah. Serangga mirip belalang itu dijuluki demikian karena pernah menyerang tanaman milik para penduduk pertama di wilayah Utah pada tahun 1848. Satu ekor jangkrik dapat melahap makanan dalam jumlah mencengangkan—lebih dari 17 kg hasil tanaman di sepanjang masa hidupnya—meskipun ukuran tubuhnya hanya 5-7,5 cm. Dampak buruk dari hama serangga itu bagi penghidupan petani—dan perekonomian negara secara menyeluruh—sangatlah dahsyat.