Penantian Panjang
Pada musim gugur, ketika kura-kura berwarna mulai merasakan datangnya musim dingin, ia pun menyelam ke dasar telaga, mengubur dirinya dalam kotoran dan lumpur. Ia masuk ke dalam cangkangnya dan berdiam diri: denyut jantungnya melambat, nyaris berhenti. Suhu tubuhnya turun, hingga bertahan di atas titik beku. Ia berhenti bernafas, dan menunggu. Selama enam bulan, ia tetap terkubur, dan tubuhnya mengeluarkan kalsium dari tulang-tulangnya masuk ke aliran darah, sehingga perlahan-lahan tubuhnya mulai kehilangan bentuk.
Menunjukkan Kasih Karunia
“Ketika peristiwa tragis atau menyakitkan terjadi, terbuka kesempatan untuk menunjukkan kasih karunia atau sebaliknya, menuntut pembalasan,” kata seseorang yang baru saja berduka. “Saya memilih menunjukkan kasih karunia.” Istri pendeta Erik Fitzgerald tewas dalam kecelakaan mobil akibat seorang petugas pemadam kebakaran yang kelelahan tertidur saat mengemudikan mobilnya pulang. Jaksa penuntut umum bertanya apakah Erik ingin menuntut masa hukuman maksimal bagi pengemudi yang lalai itu. Namun, sang pendeta memilih memberikan pengampunan, sesuatu yang sudah sering ia khotbahkan. Erik dan pelaku itu bahkan kemudian berteman baik.
Ke Mana Anda Menuju?
Di wilayah utara Thailand, tim sepak bola junior bernama “Wild Boars” memutuskan pergi menjelajahi sebuah gua bersama-sama. Mereka berniat pulang setelah menjelajah selama satu jam, tetapi menemukan bahwa mulut gua sudah terendam air. Hari demi hari, air yang masuk ke gua semakin tinggi sehingga mereka terpaksa masuk lebih jauh lagi, sampai akhirnya mereka terjebak sejauh 4 km di dalam gua. Ketika akhirnya mereka berhasil diselamatkan dua minggu kemudian, banyak orang bertanya-tanya bagaimana mereka bisa terjebak sedalam itu. Jawabannya: selangkah demi selangkah.
Bencana, Tanggung Jawab Siapa?
Mungkin pertanyaan yang terlintas di benak kita menyikapi fenomena ini adalah: salah siapa?
Bejana yang Bersih
“Kebencian merusak bejana yang mewadahinya.” Demikianlah ucapan Senator Alan Simpson dalam upacara pemakaman George H. W. Bush, presiden AS ke-41. Simpson mengingat bagaimana sahabatnya itu lebih mengedepankan rasa humor dan kasih daripada memelihara kebencian, baik dalam perannya sebagai pemimpin maupun dalam hubungan pribadi dengan orang lain.